Sunday, August 28, 2005
Friday, August 19, 2005
Ulang Bulan Fayyaz yang ke 1
Kalo pulang kantor, aku dan maya cepet-cepet ganti baju, cuci tangan, cuci muka, biar bisa main dan nyiumin Fayyaz. Soalnya, gara-gara kebanyakan diciumin, mukanya suka jerawatan. Jadinya, mira suka ngomel kalo kita nyium dia tapi blom cuci muka dan cuci tangan. Kalo ngeliatin dia di kamar, rasanya betah banget… gemes banget.. dan pengennya nungguin dia terus sampai tidur… kalo dia lagi tidur pun, pengennya dibangunin biar bisa liat dia bergerak-gerak, ‘ngulet-ngulet’…
Tapi, sekarang Fayyaz udah punya suster… bentar lagi pasti dia balik pulang ke rumahnya di Kota Wisata… Yaaaahhh.. rumah bakal sepi lagi, deh…
Selamat ulang bulan ke 1, Fayyaz
05.08.19
[Movie Review] Sayekti dan Hanafi
Semalem nonton sinetron ‘Sayekti dan Hanafi’ di RCTI. Dulu sih, rasanya udah pernah ditayangin di TVRI, yang main Neno Warisman, tapi yang jadi Hanafinya, lupa siapa. Nah, RCTI bikin versi baru, yang jadi Sayekti itu Widi ‘AB Three’, terus yang jadi Hanafi itu Agus Kuncoro.
Cerita tentang sepasang suami istri yang boleh dibilang tinggal di pemukiman pinggiran Jakarta. Sayekti, kerjanya jadi buruh pasar, Hanafi jadi tukang beca. Cerita diawali ketika Sayekti mau ke pasar beli bahan-bahan buat masak, dia lagi hamil tua. Jatuhlah dia di jalan. Untungnya, pasangan ini punya temen-temen yang baik, Sayekti yang lagi pendarahan, langsung diangkut ke rumah sakit pake pick up, terus temen yang lain kasih tau Hanafi yang lagi di pangkalan beca.
Masalah dimulai, waktu Hanafi ke bagian administrasi rumah sakit. Ternyata biaya rumah sakit mahal banget, dan petugas administrasinya gak ada toleransi sedikit pun, meskipun udah dbilang profesinya Hanafi adalah tukang becak. Jadilah, Sayekti dan anaknya blom boleh pulang, karena biaya rumah sakit belom bisa ditebus. Alasannya, itu rumah sakit swasta yang gak dapet subsidi dari pemerintah. Jadi gak ada keringanan buat pasangan itu, kecuali mereka bawa surat keterangan tidak mampu.
Hanafi yang frustasi berusaha cari pinjeman, tapi, yaaa… sesama tukang becak, temen-temennya gak punya simpenan uang juga. Ditambah lagi, ada larangan narik becak dari juragannya, karena bakal ada operasi penertiban becak. Mau pinjem ke juragannya, eh.. malah dimarahin. Yang mengharukan, dengan rela, temen-temen sesama tukang becak, minjemin uang mereka yang ada ke Hanafi.
Pas uang itu dibawa ke rumah sakit, tetap gak diterima sama petugas administrasi karena masih kurang banget. Tagihannya 3 juta, uangnya Hanafi hanya ada 40ribu. Ahhh……makin frustasi dong.. dia nekat narik becak meskipun udah dilarang sama temen-temennya, ketangkeplah dia sama petugas. Berhari-hari dia gak nengok istrinya di rumah sakit, Sayekti jadi khawatir. Udah gitu, Sayekti pake dijudesin sama salah satu perawat. Apa urusannya perawat itu harus judes sama Sayekti, bukan urusan dia kan??? Karena khawatir, Sayekti nekat kabur. Rumah sakit jadi heboh karena Sayekti kabur, dikira Sayekti mau lepas dari tanggung jawab. Tapi, besoknya, Sayekti balik ke rumah sakit, dimarahin sama suster judes itu. Tapi, salah satu suster ada yang baik, dan dia bilang sama pimpinan rumah sakit kalo untuk bisa bayar, Sayekti harus dibolehin keluar dari rumah sakit biar dia bisa kerja.
Akhirnya, Sayekti keluar dari rumah sakit, tapi bayinya masih ditinggal di rumah sakit. Sayekti balik kerja jadi buruh pasar. Suami istri itu nabung buat biaya rumah sakit bayi mereka. Karena meskipun mereka udah dapet surat keterangan tidak mampu, rumah sakit, rumah sakit tetap gak mau membebaskan biaya, tapi hanya mengurangi biaya dengan alasan “Ini rumah sakit swasta.”
Sautu hari, pas Sayekti lagi kerja, ada wartawan yang motret-motret kegiatan ibu-ibu para buruh pasar. Salah satu temen Sayekti nyamperin wartawan itu, dan cerita tentang masalahnya Sayekti. Wartawan itu tertarik sama cerita soal Sayekti dan setelah wawancara lebih lanjut sama Sayekti dan Hanafi, dia pasang beritanya di koran. Hebohlah rumah sakit itu, mereka bilang nama rumah sakit jadi tercemar. Sayekti malah gak boleh nengok anaknya sendiri sama suster yang judes. Entah, apa hak itu suster ngelarang-ngelarang ya??
Dan, menjelang ending, rada mengganggu, dengan kehadiran seorang perempuan yang katanya bintang sinetron yang lagi ngetop (udah mainnya kaku banget). Dengan gaya yang waduh… kinclong banget deh… dia bikin pers conference yang bilang dia mau adopsi anak Sayekti dan Hanafi. Karuan aja, Sayekti jadi panik. Buru-buru dia ke rumah sakit, tapi, sampai di pintu pagar rumah sakit, dilarang sama satpam. Sementara, pengunjung lain dengan mobil yang bagus tetap boleh masuk.
Besoknya, Sayekti dan Hanafi datang lagi ke rumah sakit, pas si bintang sinetron itu lagi dateng untuk jemput anak yang mau diadopsinya itu. Wartawan udah pada nunggu, karena focus semua orang lagi ke si bintang sinetron itu, Sayekti diem-diem masuk ke rumah sakit, ketemu langsung sama kepala rumah sakit. Dia memohon, sambil duduk di lantai supaya anaknya bisa pulang. Akhirnya, luluh juga hati si kepala rumah sakit.
Endingnya, Sayekti dan Hanafi bisa bawa anak mereka pulang.
Ceritanya bagus, cukup mengharukan, apalagi waktu adegan pasangan Sayekti dan Hanfi lagi ngitung uang celengan mereka. Wajah mereka bahagia banget karena berhasil ngumpulin uang meskipun belum seberapa. Aku cuma sebel liat si bintang sinetron yang gayanya udah wah banget… Terus, sesekali serasa ada iklan korang ‘Seputar Indonesia’.
Mungkin gak sih, ini gambaran Indonesia yang sebenernya? Sering kan, ada di koran, masyarakat yang katakanlah kurang mampu, dilempar atau dioper-oper dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain, hanya karena dia blom bisa bayar uang deposit. Padahal orang sakit mana bisa dioper-oper gitu aja. Menurutku sih, mau rumah sakit swasta atau pemerintah, yang namanya ada orang butuh pertolongan, bukankah itu kewajiban mereka untuk menerima? Kasihan aja… dan dibalik gemerlapnya Jakarta, ternyata kalo di’korek-korek’, di pinggirannya masih ada rakyat-rakyat yang ‘terlupakan’.
05.08.17
[Book Review] Nicola and the Viscount
Meg Cabot
Macmillan, 2002
210 hal.
Meg Cabot is one of my favorite writers, dan seneng banget tiba-tiba di milis ada yang jual buku ini. Langsunglah, gue beli. Seperti biasa, covernya sendiri udah lucu dan ‘seger’, dengan dominasi warna pink, dan kembali Meg Cabot cerita tentang ‘putri-putri’an atau berkisar tentang ‘bangsawan’.
Jadi, ceritanya, dengan setting kota London tahun 1808, jaman di mana bangsawan masih berpengaruh banget dan bener-bener jadi warga kelas 1. Tokoh utamanya, Nicola Sparks. Nicola ini anak yatim piatu, orang tuanya yang sebenarnya juga bangsawan, meninggal karena kecelakaan, tapi warisan orang tuanya gak banyak. Jadilah, Nicola termasuk jenis bangsawan atau keturunan ningrat yang ‘miskin’. Gak seperti temen-temennya yang setiap bulan dapet uang saku yang cukup besar, Nicola cuma dapet uang bulanan dari walinya, Lord Renshaw dengan julukan ‘the Grouser’, dalam jumlah yang bisa dibilang kecil.
Nicola ini belajar ya.. kaya’ sekolah kepribadian kali ya… jadi dia harus selalu ‘behave’ di mana pun dia ada. Nicola tinggal sama sahabatnya, Eleanor Sheridan, yang punya kakak cowok yang rada jutek, Nathaniel Sheridan. Suatu hari, Nicola diajak tinggal bareng temennya yang lain, Honoria Bartholomew. Keluarga Bartholomew ini termasuk bangsawan yang kaya. Tentu aja, Nicola mau banget. Tapi, bukan karena keluarga ini kaya banget, melainkan karena Honoria punya kakak yang cakep banget, yang saking cakepnya, Nicola kasih julukan ‘God’ buat Sebastian Bartholomew. Entah kenapa, Nathaniel menanggapi kepindahan Nicola dengan judes dan sinis (apakah ada udang di balik bakwan?)
Sebagai ‘debutante’ alias anak gadis yang lagi abg-abg-nya, Nicola, Eleanor dan Honoria plus abang-abang mereka, sering diundang ke pesta dansa. Dan Nicola selalu ‘meleleh’ kalo dia udah dansa bareng Lord Sebastian.
Masalah dimulai, ketika suatu hari, wali Nicola, Lord Renshaw datang ke rumah keluarga Bartholomew sama anaknya, Harold, the Milkshop. Lord Renshaw bilang ke Nicola untuk menjual Beckwell Abbey karena ada yang mau beli dengan harga tinggi. Karena itu satu-satunya peninggalan orang tuanya yang paling berharga, Nicola menolak mentah-mentah penawaran itu.
Dan Harold, sepupunya itu, entah kenapa jadi tertarik banget sama Nicola, dan bahkan melamarnya. Tentu aja lamaran itu ditolak Nicola, dan tiba-tiba juga Lord Sebastian melamar Nicola, dan lamaran yang satu ini, tentu aja, diterima Nicola dengan hati yang berbunga-bunga.
Tapi, setelah adanya lamaran itu, malah muncul omongan-omongan yang gak enak tentang Lord Sebastian. Tapi, Nicola yang rasanya lagi jatuh cinta berat, gak ngeliat ada hal jelek dari Lord Sebastian. Sampai suatu hari, Nicola melihat sendiri gimana kasarnya Lord Sebastian sama seorang pengemis. Ditambah lagi, Nathaniel menyampaik sebuah berita yang gak mengenakkan tentang keluarga Bartholomew.
Setelah diselidiki, taulah Nicola, kalau pertunangannya itu punya maksud tertentu. Lord Farelly, ayah Lord Sebastian, punya rencana untuk membangun rel kereta api yang melewati Blackwell Abbey. Nicola kaget, dan memutuskan pertunangannya sama Lord Sebastian. Nicola balik lagi ke rumah keluarga Sheridan.
Suatu hari, Nicola terima surat dari Sir Hugh, kekasih Eleanor, yang bilang dia minta tolong untuk nyari surprise present untuk Eleanor. Tapi, ternyata itu bohong, Nicola malah diculik sama Lord Farelly yang kerja sama dengan Lord Renshaw. Nicola ternyata termasuk cewek yang keras kepala. Dalam keadaan diculik pun, dia tetap menolak untuk menjual Blackwell Abbey. Nicola pun dikurung. Untung Harold masih kasihan sama Nicola dan mau bekerja sama dengan Nicola. Nicola minta tolong sama Harold untuk menyampaikan berita penculikannya ini ke Nathaniel.
Akhirnya, Nicola berhasil diselamatkan sama Nathaniel dan Lord Farelly, Lord Sebastian dan Lord Renshaw ditangkap.
Hmm.. ending cerita… bisa ketebak dong… kalo ternyata Nicola gak benar-benar jatuh cinta sama Lord Sebastian, dia cuma cinta buta, silau sama ketampanannya dan sikap Lord Sebastian yang gentle banget. Mungkin Lord Sebastian ini termasuk tipe womanizer kali, ya… dan ternyata, Nicola itu sebenernya lebih suka sama Nathaniel, yang dibalik kejudesan dan kesinisannya itu, ternyata dia ‘cemburu’ sama Nicola yang deket sama Lord Sebastian.
Moral of the story: don’t judge someone by his looks!!
05.08.17
Cerita 17 Agustus-an
Udah, ah… cukup soal politik karena gue gak ngerti.
Kenangan gue sama 17 Agustusan, rasanya gak banyak. Paling sebatas upacara bendera di sekolah. Kalo upacara bendera, sebenernya gue pengen banget jadi petugas pengibar bendera, kaya’nya keren aja. Tapi, rata-rata gue kebagian buat mimpin paduan suara. Bukan berarti suara gue bagus sih…. Tapi entah… gak tau juga kenapa… Cuma beberapa kali gue jadi pengibar bendera.
Terakhir upacara, waktu penerimaan mahasiswa baru di ui. Abis itu.. kaya’nya gak pernah lagi ya.
Acara rutin kalo abis upacara, pasti nonton upacara bendera di istana. Kalo dulu, setiap pasibraka lagi tugas dan pas bendera merah putih lagi dinaikin, semua pada diem, dan kadang berasa merinding karena di tv pun, hening… Cuma kedengeran lagu Indonesia Raya. Dan rasanya, kita ikutan lega kalo paskibraka bertugas dengan mulus dan tanpa cacat.
Kalo lomba-lombaan… hmm… rasanya dulu standard aja… lomba makan kerupuk, balap karung, masukin benang ke jarum sambil jalan, masukin kapur ke botol. Lumayan sering jadi juara. Pernah surprise banget jadi juara satu, lomba masang gambar, tapi matanya ditutup. Kalo lomba yang gak pernah diikutin, lomba sepeda… soalnya gak bisa naik sepeda, sihhh….
Dulu lomba di Tebet dikoordinir sama remaja daerah rumahku. Setiap deket 17an, mereka pasti dateng ke rumah, minta sumbangan sekaligus daftar nama-nama yang ikut lomba. Aku selau mengiyakan ikutan lomba dengan malu-malu, tapi mau.. Pas hari H-nya, suka bingung juga… abis gak terlalu akrab sama anak-anak sebaya yang lainnya.
Biasanya sore-sore kita lomba, tanggal 16 babak penyisihan, dan tanggal 17, acara finalnya. Dan malemnya, baru acara pembagian hadiah. Pernah pake api unggun. Terus, pernah juga lampu mobil hartop. Ada acara nyanyi-nyanyi-nya juga. Rada garink, sih… tapi ya lumayanlah… ada keriaan dikit.
Nah, begitu pengurusnya pada married, terus ada yang pindah rumah, acara 17an itu pun ilang, karena gak ada yang koordinir lagi. Dan, lapangan kosong tempat biasa lomba diadain, dijadiin taman bermain.
Ke belakangnya, aku gak pernah lagi ikutan yang namanya acara 17 Agustus-an. Dan acara nonton upacara di Istana pun juga berkurang frekwensinya dari tahun ke tahun.
Sebenernya apa ya, arti ‘merdeka’ sendiri? Buat aku pribadi, merdeka itu artinya aku bisa melakukan apa yang aku mau, tapi gak seenaknya. Aku bisa lepas dari segala ketakutan yang kadang timbul di hati. Bebas mengungkapkan apa yang aku rasakan. Bebas curhat deh, pokoknya… tanpa ada yang merasa tersinggung… tapi… kadang dalam hati gue bertanya, ‘Do I love Indonesia?’ Hmmm… entah ya, gue sendiri blom bisa jawab dengan pasti. Aku care dengan bangsa ini, cuma koq rasanya blom banyak yang gue perbuat… duh… gue bukan sok idealis, ya… tapi… that’s how I feel.. kadang gue gemes… kadang gue kesel… tapi, kalo bangga??? Hmmm… jarang kali ya… tau, ah…
Merdeka, deh..!!
05.08.17
[catatan 17 agustus yang gak selesai…]
Sunday, August 14, 2005
[Sebuah Renungan] Tentang Hati
Kemarin malem ada acara selametan kantor baru, terus ada ceramah. Ceramahnya bagus banget, kena banget sama ‘suasana’ hatiku saat ini. Oh, ya nama ustadnya, Ustad Oesman. Orangnya ‘moderat’ banget. Dia gak langsung ngomong tentang Islam, tapi hal-hal umum sebagai seorang manusia. Makanya yang gak muslim pun bisa ikutan denger dan gak akan merasa ‘tersindir’. Suka becanda, dan bikin acara ceramah jadi gak ngebosenin dan bikin ngantuk.
Jadi kemarin itu, ustadnya cerita tentang hati, sifat-sifat hati, dan hati yang seperti apa sih yang ‘baik’ itu.
Hati manusia itu ada 4 jenisnya:
1. Hati yang sekeras batu, apa pun yang menimpa dirinya, apa pun yang terjadi, dibilangin orang seperti apa, hatinya gak akan berubah. Batu memang bisa hancur kalo ketetesan air, tapi air yang ‘menelusup’ ke batu pun, kalau kelaman akan mengkristal, dan tetap aja, hati batu ini gak akan bergeming atas apa pun.
2. Hati yang jerniiihhhhhh banget. Seperti air, yang kalau kita melihat ke dalamnya, kita bisa liat apapun yang ada, seperti benda yang tembus pandang. Pokoknya bersih banget…
3. Hati yang ada sekat-sekat yang, yang ada bolong-bolongnya. Kalau ada musibah, orang dengan hati seperti ini baru inget sama Tuhan, begitu keadaan udah baik lagi, dia akan lupa lagi.
4. Hati yang seperti batu, tapi rapuh. Begitu ada musibah, dia akan langsung tobat dan benar-benar berada di jalan Allah.
Sifat hati yang baik itu, antara lain:
1. Mau mema’afkan kesalahan orang lain, gak punya dendam. (hmmm.. kadang di bibir, aku masih bilang aku ma’afin kesalahan orang yang salah sama aku, tapi, di hati aku masih ‘kesel’, atau bahkan besok-besoknya, kalau aku kesel sama orang itu, aku kadang mengungkit kesalahan yang lalu-lalu).
2. Mau mendengar pendapat orang lain. Jangan selalu merasa benar. (mendengar mungkin mudah, tapi memahami orang lain itu yang susah… kadang aku suka keras kepala, selalu merasa aku bener dan suka kesel kalo dikritik)
3. Jujur dalam keadaan apapun. Kata ustad, ini yang kadang susah. Jujur itu adalah hal yang paling baik, apalagi kalau orang yang kita ajak bicara itu mau menerima kejujuran (ini juga yang susah, karena kadang, kita suka gak mau terima kebenaran yang pastinya untuk kebaikan, kan?)
4. Jangan menfitnah, karena fitnah, urusannya gak hanya sama Allah, tapi juga sama orang yang kita omongin itu. Kalau orang itu gak mau ma’afin kita, Allah juga gak mema’afkan kita.
Point-point lain:
1. Manusia terkadang lupa untuk berterima kasih sama Allah (pas banget sama email yang dikirim pak iril paginya). Padahal nikmat itu ‘bertebaran’ di sekitar kita.
2. Jangan melakukan sesuatu karena sesuatu itu. Hmmm.. gimana ya jelasinnya? Maksudnya, kalau kita mau melakukan apapun, harus diniatin karena Allah. Gitu kali ya?
3. Jangan pernah merasa memiliki sesuatu, karena segala sesuatunya itu adalah milik Allah. Dan jangan pernah mau ‘dimiliki’. Karena seolah kita bergantung pada suatu hal atau seseorang yang ‘masih’ bergantung kepada Allah. Jadi, langsung aja, kita berserah diri kepada Allah.
Gitu deh, sekilas tentang ceramah singkat (ini point-point yang keinget aja…), tapi jujur, berkesan banget buat aku, bikin aku mikir, kalau sebagai manusia, aku blom ada apa-apanya.
05.08.12
Some Fun Things To Do Before You Die
1.Go around the world in 80 days
2.Do bungee jumping from the tallest building
3.Stay in Ice Hotel to celebrate Christmast and New Year
4.Learn at least one African tribal language
5.Test drive McLaren sports car in one highway in Germany
6.Buy cheap stuffs from Arab and sell them at higher price to a Jew
7.Get rich at the age of 40 as life begins at 40. Past the age you’re nothing!
8.Learn how to fly an airplane, a helicopter and to navigate a yacht
9.Shop for branded merchandise (cars, watches, clothes, shoes, pens, glasse, hand phones, fashions, etc.) like there’s no tomorrow
10.Set aside 2 months to visit major amusements parks in the world
11.Travel to Planet Mars with SpaceShipOne
12.Try dishes of every nation in the world.
Source:
Smart Articles ‘20 Fun Things To Do Before You Die’
G-Plus Free Magazine
Vol. 15/II/1 Juni 2005
Hal. 17
CHOCOLATE DREAM WORLD
CHOCOLATE DREAM WORLD
di SEMANGGI EXPO Hall B
tanggal 25-27 Agustus 2005.
HTMnya Rp 20.000 (berlaku utk 3 hari).
Waktu taun 2003 klo nunjukin kartu
pelajar/mhs HTMnya jd Rp 5.000 (berlaku utk 3 hari),
mungkin taun ini jg sama.
HTM Gratis klo punya tiket dengan stempel salah satu sponsor:
Tulip, Ceres, Frey Abadi, Gran Melia.
Bisa icip2 cokelat gratis lho krn di sana ada:
- Air Mancur COKELAT.
Bisa nyelup cookies/crackers (ntar dikasih) ke air mancur cokelat!
- Istana dari COKELAT.
- Ngelukis badan pake cokelat.
- Cokelat Fashion Show (bajunya dari coklat murni).
- Pahatan/patung dari cokelat.
- Demo masak cokelat dari Chef Professional.
- Talk Show yg berkaitan dgn cokelat
Klo berniat bikin cokelat, ada jg yg jual peralatan & bahan2nya
di Chocolate Dream World ini.
Pokoknya, yg ngaku Chocolatelover ato Chocoholic wajib dtg!
See u there....
Sepatu ‘Bolong’
Waktu SMP – SMA, beberapa kali aku punya sepatu ‘bolong’. Entah kenapa, ya.. yang bolong pasti cuma sebelah. Mungkin aku jalannya suka sradak-sruduk.. jadilah, sepatuku yang jadi korban.
Hal yang cukup memalukan waktu aku mau jalan sama Erik dan sodara-sodaranya. Ada sodaranya yang ulang tahun. Karena bergaya santai, aku milih pake sepatu kets aja. Tapi… ternyata… oh… ternyata… sepatu ketsku satu-satunya, yang sebelah kanan ada bolongnya… kaya’ digigit tikus gitu… tapi… yang sebelah kiri masih mulus… Aku kan malu… abis kalo mau pake sepatu ‘pesta’ ya, gak cocok dong… akhirnya aku pasrah aja… kalo duduk, agak menyembunyikan kakiku sedikit… dan yang nyebelin… salah satu sodaranya Erik bilang, “Rik, katanya loe mau ngasih gue sepatu. Sepatu loe kan bagus-bagus.” Pas denger itu, aku diem-diem aja, tapi, dalam hati menahan malu.
Dan, masih kisah sepatu bolong yang sama. Waktu ada acara camping di cibubur, aku sengaja bawa sepatu itu, karena kan pastinya mau kotor-kotoran, jadinya aku bawa sepatu butut bin bolong itu aja.. eh, ada satu temenku yang bilang, “Fer, sepatu loe minta makan, ya?” Aku cuma bisa nyengir aja… padahal dalam hati aku sebel banget.. usil banget sih, ngurusin sepatu orang…
Tapi, sebenernya, dibalik sepatu bolong, ada ceritanya. Sepatu bolong ini, adalah sepatu pertamaku yang yaaa… boleh dibilang ‘bermerk’lah. Sepatu ini dibeliin papa, waktu papa baru aja pindah ke perusahaan jepang, dan waktu beliin itu, padahal aku baru aja melakukan sebuah kesalahan yang amat sangat besar, tapi tetap aja… papa dan mama gak lupa sama aku.
Hiks.. jadi sedih..
05.08.11
Yummy… Yummy… Yummy…
In 1875, Henri Nestlé’s milk knowledge inspired the creation of the first Swiss milk chocolate in Vevey, on the shores of Lake Geneva. To this day the same skill and dedication are used to create this delicious chocolate-superbly rich and smooth – a classic taste in the finest Swiss chocolate tradition.
:: dari bungkus cokelat ‘Nestlé – Finest Swiss Chocolate’ (White Chocolate)
hmmm… yummy…
Happy Days
Tadi denger lagunya Debbie Gibson, jadi inget waktu baru aja lulus SD, ada salah satu temenku yang ngajak ke Happy Days Roller Disco di Aldiron. Ngeri gak dibolehin, tuh… abis pertama kalinya mau ke disko nih…
Untung dibolehin… padahal nih, aku gak bisa main sepatu roda. Perginya rame-rame, cewek-cewek semua, Happy Days-nya sendiri baru buka jam 2an. Jadi kita makan dulu, baru ke sana.
Begitu nyoba, waduh.. mau jatoh… aku harus pegangan sama yang udah jago. Tapi, temenku yang udah pinter itu, ya gak mau dipegangin terus-terusan, akhirnya, dengan teramat pelan, aku jalan muterin arena, berdua ama temenku yang masih ‘bodoh’ juga. Yang kadang nyebelin, ada orang-orang yang lagi main dan udah mahir banget, kalo lewat deket kita, mereka bilang, “Baru belajar, ya?” Hu-uh… emang kalo mau main harus udah jagoan??
Aku sempet dua kali ke Happy Days ini, dan itu hanya berselang satu hari. Sempet kenalan sama cowok (hehehe.. maklum abg tuh, waktu itu…). Sekarang gak tau deh, masih ada gak Happy Days ini. Kalo ke Aldiron, yang keliatan cuma Lipstick, tempat main sepatu roda juga.
05.08.10
Nightmare
Dua malem berturut-turut, aku dapet mimpi buruk. Kalo aku lagi mimpi buruk banget, pasti pas banget, aku merasa terengah-engah waktu terbangun (mirip deh, kaya’ yang di film-film, cuma gak pake kebangun tiba-tiba). Dan yang pasti, aku jadi gak bisa tidur karena kepikiran maksud mimpi itu.
--- Mimpi Buruk Pertama ---
Ini deh, emang akibat gak baca doa sebelum tidur, aku jadi mimpi jelek (dan ini sering banget kejadian, kalo aku gak baca do’a, pasti mimpi jelek). Emang malem itu, aku ketiduran sambil nonton tv.
Mimpiku di malem minggu itu, aku tuh lagi lewat di depan toko buku, terus aku liat seseorang yang aku kenal, terus, aku iseng masuk ke toko itu, berharap dia liat aku juga. Dan emang, dia itu liat aku, tapi, trus dia bilang, mau tau gak tentang seseorang yang udah aku sakitin, aku bilang, aku gak mau tau, terus aku lari sekenceng-kencengnya, tapi, di tengah jalan aku merasa nyesel dan nyari orang itu lagi. Tapi, begitu aku ketemu dia lagi dan aku bilang aku nyesel, dia malah marah-marah sama aku, dan ngeluarin kata-kata yang nyakitin, aku ketakutan, aku bilang, “Aku gak mau dikata-katain!” dan kaya’nya orang itu mau marah, aku lari lagi, nyelip-nyelip masuk gang. Dan tiba-tiba, aku merasa bakal ketemu tempat aman, aku main lompat aja… tau-tau, aku kaget, lho koq aku ada di lautan, aku lagi ada di kapal, aku tanya sama orang, katanya ini kapal penyebrangan mau ke merak. Aku minta berhenti, mereka bilang, gak bisa, gak ada pulau terdekat. Aku ketakutan dan panik. Tiba-tiba, kapalnya agak kepinggir sedikit, aku liat ada trotoar, langsung aku lompat (lho koq kaya’ lagi naik bis kota ya??) dan begitu turun kapal, aku langsung lega… dan aku terbangun dengan napas yang gak beraturan…
--- Mimpi Buruk Kedua ---
Kali ini mimpinya bukan tentang aku, tapi tentang mama. Entah lagi ngapain, mama bilang, dia ketusuk jarum di tangan. Pertama aku liat cuma satu, tapi koq, diperhatiin lagi, di tangannya banyak banget… pas diliatin lagi, lho, koq dikepalanya juga bertebaran jarum yang nusuk kepala mama… aku jadi ngilu… dan pas bangun aku mikir, apa ini tanda kalo pikiran dan masalah mama itu banyak banget?
Aku paling gak nyaman kalo udah mimpi jelek… pernah aku mimpi rumah kebakaran, mimpi sesak napas… bener-bener gak enak…
05.08.08
Ruangan Baru
Dateng ke kantor pagi ini, siap-siap mau masuk ruangan baru. Waktu liat… wahhh.. kantorku jadi luas banget… ruanganku yang lama udah gak ada, udah dibobok, jadi ruang makan. Kantor jadi memanjang, banyak ruangan kosong baru. Gak sabar pengen liat ruangan baru… tapi, yahhh.. masih berantakan, komputernya blom ada. Jadilah hari ini, aku bertiga pak yogi dan pak bawi sibuk ngeluarin file-file dari dalam kotak.
Ruangan baru ini keliatan lebih besar karena gak ada sekat kaya’ ruangan lama. Tapi, mejanya koq jadi lebih pendek ya? Katanya sih ini masih sementara. Tadinya aku udah mau ngerapiin meja, mau ngeluarin semua pernak-pernik, biar mejaku jadi ‘cantik’ lagi, tapi, karena katanya masih mau ada ‘acara’ pasang-memasang lemarin, jadinya aku simpen dulu deh.. ntar malah berantakan dan debu lagi. Tapi, pas siangnya aku udah mulai bisa kerja lagi, meskipun ‘aura’ kerjanya blom nyambung, soalnya masih sesekali bongkar-bongkar kotak nyari file yang nyelip-nyelip.
Dan karena kantor bagian ‘belakang’, ruangan banyak kosong, AC jadi berasa lebih dingin. Udah gitu, koq rasanya kalo mau ke pantry jadi jauh… harus muter dulu… Tapi, lumayan biar bisa olahraga dikit… huehehehe..
--- Terkunci ---
Wahhh.. belom sehari di ruangan ini, udah ada ‘insiden’ memalukan. Waktu abis makan siang, aku balik ke ruanganku, pak bawi bilang, “Fer, ke kamar mandinya gantian ya, soalnya gak bisa dikunci, kuncinya seret.” Ya udah, aku tinggal dulu di ruanganku, gantian sama pak bawi. Terus, pak yogi dateng, aku certain soal kunci yang seret itu. Terus, pak yogi nyoba pake kuncinya dia, dicoba dari dalem… ehh… tau-tau pak yogi bilang, “Yah… Fer… kekunci… kuncinya gak bisa ditarik.” Aiayhhhhhh….. kita berdua kekunci di dalam. Untung pintunya, pintu kaca, kita ketok-ketok dari dalam, sambil pak yogi teriak kekunci. Ehhh.. yang ngeliat dari luar, bukannya nolongin duluan, malah ngetawain kita dulu… hu-uh… Baru deh, pak yogi sama pak adi nyoba nyongkel.. akhirnya bisa juga pintunya didorong… begitu keluar, kita berdua teriak sambil melambai-lambaikan tangan, “Haaaaa…. Bebas juga…” Tinggal kita berdua diketawain…
05.08.08
Arisan
Acara arisannya sendiri, standard-lah… duduk di meja bundar.. berkelompok… makan… main-main sama Nayla… duh, anak ini, montok banget.. dan sekarang dia udah gedean, jadi udah pinter ngomong dan mau cerita.
Satu lagi, yang beda.. sekarang ada Fayyaz. Begitu kita udah pada bosen, langsung naik ke kamar. Main sama Fayyaz. Foto-foto di kamar. Semua pada pengen nyiumin dia, pengen main dan pengen gendong.
Selebihnya ya makan di kamar.. ketawa-ketawa di kamar.
--- Paint Ball ---
Uncle Ir bilang, kalo di bumi wiyata baru dibuka fasilitas paint ball. Langsung deh, Vannie, Kiky dan Hanina pengen nyoba. Akhirnya, daripada bengong gak jelas di kamar, aku ikutan aja, meskipun gak kebayang seperti apa main paint ball itu. Pas liat tempatnya, kaya’nya seru juga… ada dua tempat, satu besar, ini lebih banyak pohon-pohon, udah kaya’ hutan mini. Yang satu lagi, lebih kecil, lebih banyak benteng-bentengnya aja. Tadinya sih, gak mau ikutan main, tapi… karena penasaran, akhirnya aku ikutan… padahal gak ada persiapan sama sekali… Cuma pake sendal… sendal ‘gaul’ teplek lagi…
Uhhh… bajunya bau… maskernya juga bau… entah udah pernah dipake sama berapa orang… Udah gitu, karena kehalang kacamata, jadi gak nyaman pake maskernya… rada susah kalo mau napas…
Sebelum main, dikasih pengarahan dulu sama instrukturnya. Diajarin cara megang senapannya sama Om Fuad. Kelompokku ada Om Fuad sama Aldi. Kelompok lawan lebih banyak, ada Kiki, Mas Ei’, Vannie dan Hanina, yang karena masih kecil, ‘dikawal’ sama satu instruktur.
Sumpah… gak ngerti deh cara mainnya… norak banget deh… aku cuma asal nembak… tapi rasanya gak pernah kena… eh… lagi nembak-nembak, tiba-tiba, lengan belakangku kena tembak… sakitnya sih.. gak seberapa, cuma kagetnya itu… Kalo yang kena tembak, harus balik ke benteng lagi, baru boleh balik ke arena… lagi nembak-nembak… peluruku abis… ganti senapan dulu… main lagi… duh… kena tembak lagi, pas di jari… kalo ini lumayan juga.. karena langsung kena ke kulit… agak berdarah dikit… main lagi… yahhh… peluruku abis lagi… Cuma boleh dua kali ganti.. jadinya aku ‘menyerah’ dan terpaksa berhenti…
Akhirnya, Om Fuad kecapean… dan berhenti juga, dia bilang, “Kalo yang ketembak, boleh balik lagi, ya, gak akan selesai.” Semuanya yang main, juga seneng banget… katanya seru… Hanina aja, keliatan seneng banget dari mukanya.
‘Tembakan’ yang gak seberapa itu ternyata meninggalkan memar yang lumayan besar… lengan belakangku ada buletan biru, gak sakit sih, cuma rada ‘serem’ juga keliatannya. Terus, ada luka-luka kecil di jariku yang bekas kena tembak itu. Ditambah dengan pegel-pegel di lutut sebagai tanda jarang olahraga. Tapi, seru… kapan-kapan pengen nyoba lagi, ahhh…
05.08.07
[Book Review] Harry Potter and The Half-Blood Prince
Fiuhhh…. Akhirnya setelah 3 minggu… selesai juga baca Harry Potter 6.
Ketegangan di buku ini naiknya pelan-pelan dan diselingi ‘kisah-kisah’ cinta dari Ron-Lanveder plus Ginny-Dean, cemburu-cemburuannya Hermione, Harry yang kebingungan dengan perasaan yang tiba-tiba muncul sama Ginny.
Di awal tahun ajaran ini, Dumbledore datang langsung ke rumah Paman Vernon untuk jemput Harry kembali ke Hogwarts. Di tengah jalan, sempet mampir ke rumah salah satu mantan guru Potion, Slughorn.
Di Hogwarts Express, Harry yang ‘diundang’ untuk join ke gerbongnya Slughorn, yang ternyata di sana udah berkumpul anak-anak yang orang tuanya, atau siapanya lah, punya ‘sejarah’ dengan Hogwarts. Harry yang rada curiga sama Draco Malfoy ngikutin salah satu anak Slytherin ke gerbongnya dengan memakai Invisibility Cloak-nya. Tapi, ternyata Draco gak kalah pinter, dia udah nebak kalo ada Harry diantara mereka, dan Harry sempat terperangkap sama sihir Malfoy sebelum akhirnya dia dibebasin sama Tonks, salah seorang Auror.
DI tahun ke 6 ini, Ron & Hermione jadi Perfect, sementara Harry jadi kapten Quidditch Gryfindor. Jadi, selain sibuk dengan pelajarannya, Harry juga sibuk ngatur formasi Quidditch.
Harry yang dapet nilai tinggi untuk Potion di ujian NEWT, ikutan kelas Potion yang tadinya gak diambilnya. Gurunya ternyata Professor Slughorn, yang tadinya dipikir bakalan ngajar Defense Against the Dark Arts, sementara Profesor Snape yang justru biasa ngajar Potion, jadi guru D.A.D.A itu. Harry yang sebel banget sama Snape, jadi kaget, ditambah lagi dengan sikap Snape yang selalu sentimen sama Harry. Di pelajaran Potion ini Harry dapet kejutan baru. Awalnya, karena Harry blom punya buku Potion, dia dipinjami buku sama Slughorn. Di buku itu ada catatan kecil dari pemilik sebelumnya yang amat sangat membantu Harry (dan bikin sebal Hermione), si pemilik menyebut dirinya ‘The Half-Blood Prince’. Berkat catatan kecil itu juga, Harry bisa menyelamatkan Ron yang tiba-tiba keracunan.
Harry juga dapat ‘pelajaran’ tambahan dari Dumbledore sendiri. Harry diajak Dumbledore masuk ke pensive tempat Dumbledore nyimpen memori-nya. Harry dikasih tau asal usul Tom Riddle alias Lord Voldemort, mulai dari kakeknya, orang tuanya sampai gimana akhirnya Tom Riddle berubah jadi jahat. Ada satu memory, di mana Dumbldore kehilangan ‘jejak’, yaitu ketika Tom Riddle bertanya sama Slughorn tentang Horcrux. Harry dikasih tugas untuk mendekati Slughorn, untuk mencari tahu bagian yang hilang itu. Gak gampang buat Harry untuk membuat Slughorn bicara, sampai akhirnya Harry terpaksa menggunakan ramuan keberuntungan – Felix Felicis. Di malam ‘pemakaman’ Aragorg – laba-laba raksasa kesayangan Hagrid yang mati karena udah tua, Harry ngajak Slughorn ke tempat Hagrid untuk minum-minum, pas Slughorn mabok, Harry ‘mencuri’ ingatan itu. Ternyata, Horcrux itu semacam benda yang bisa memberikan nyawa ‘tambahan’. Lord Voldemort diperkirakan punya 7 nyawa tambahan, tapi, salah satunya, diary Tom Riddle (inget HP 2 – The Chamber of Secret), udah dimusnahkan sama Harry.
Suatu malam, Harry diajak Dumbledore ke sebuah tempat yang diperkirakan tempat menyimpan salah satu Horcrux. Dumbledore yang dari awal cerita digambarkan udah gak terlalu sehat, malam itu tiba-tiba berkata, ‘If I tell you to leave me and save yourself, you will do as I tell you?’ (page. 551). Seolah dia udah mendapat firasat kalau bakal terjadi apa-apa sama dirinya. Di tempat itu, Dumbldore minum dari baskom yang diperkirakan isinya racun, demi menemukan Horcrux. Tapi, hal itu malah melemahkan dirinya.
Kembali ke Horgwarts ada Dark Mark muncul, tanda kehadiran Death Eaters, Harry disuruh Dumbledore pakai Invisibility Cloak-nya dan manggil Snape. Tapi, baru saja Harry mau pergi, tiba-tiba Draco Malfoy muncul, dia bilang dia mau bunuh Dumbledore, para Death Eaters sudah ada di Hogwarts. Ternyata, diam-diam mereka di’selundup’kan oleh Malfoy. Draco sendiri diberi perintah langsung dari Voldemort untuk menggantikan Lucius Malfoy yang ditahan di Azkaban.
Harry gak bisa berbuat apa-apa… sampai tiba-tiba Snape muncul. Ternyata bukannya membantu Dumbledore, Snape malah mengacungkan tongkat sihirnya ke depan Dumbledore sambil mengucapkan mantra “Avada Kedavra!”
Haaaahhhh…. Snape dan Malfoy kabur. Guru-guru, Ron, Hermione, Auror sibuk ‘bertempur’ dengan Death Eaters, Harry mengejar Snape dan saling ‘perang mantra’. Tapi, Harry kalah terus sama Snape, karena Snape bisa baca pikiran Harry. Tiba-tiba Harry mengucapkan matra Sang Pangeran dan Snape bilang, ‘You dare use my own spless against me, Potter? It was I who invented them – I, the Half-Blood Prince!” (page. 604)
Semua shock karena kematian Dumbledore. Terutama Harry, yang seolah makin kehilangan pegangan setelah kematian Sirius Black setahun sebelumnya. Hogwarts ada kemungkinan ditutup. Tapi, Harry sendiri lebih memilih untuk mencari sisa Horcrux daripada balik ke Hogwarts. Harry juga terpaksa ‘putus’ sama Ginny, biar Ginny gak dipakai sebagai ‘alat’ oleh Voldemort untuk menjebak Harry. Dan, ternyata Harry punya teman-teman yang baik banget… Ron dan Hermione bilang mereka mau nemenin Harry ‘membasmi’ Voldemort. Ron bilang, ‘We’re with you whatever happens.’ (page. 651)
Harry Potter and The Half-Blood Prince menyisakan satu teka-teki lagi, siapakah seseorang berinisial R.A.B, yang mengaku sudah menemukan Horcrux?
Hmmm… Hogwarts gak akan sama tanpa Dumbledore…
05.08.06
‘Nenek Pojok’
Gak tau asal mulanya gimana, waktu kecil aku sering dibilang ‘Nenek Pojok’ sama mama. Katanya sih, kalo aku lagi ngambek atau abis dimarahin, aku suka ngumpet di belakang kursi atau di belakan tv, pokoknya yang mojok-mojok, deh…
Mungkin kebawa juga sampai sekarang. Kadang, kalo lagi pengen sendirian, aku duduk di depan meja belajar, sambil nulis atau baca buku. Padahal, di kamarku itu, gak ada lampu meja, jadi agak remang-remang…. Dan letak mejanya pun… ada di pojokan…
05.08.01
Ketika Melintas di Bawah Jembatan Semanggi
Pulang kantor hari Jum’at, aku janjian ketemu mama di carrefour ratu plaza. Abis dari sana, sempet isi bensin dulu di semanggi. Waktu lewat di bawah jembatan semanggi, aku liat sepasang suami istri, pemulung… sepertinya mereka lagi istirahat, duduk di bawah jembatan, di pinggir jalan yang ramai banget, dengan lampu jalan yang terang. Satu hal yang bikin aku terharu, aku sempet liat istrinya lagi tertawa… ketawanya itu, kaya’nya lagi seneng banget… ketawa bahagia… ketawa malu-malu… mungkin abis dibecandain sama suaminya… hehehe…
Rasanya udah beberapa kali aku liat pasangan ini kalo pas mau di jalan mau ke kantor. Kadang, aku liat mereka di deket gelora bung karno, kadang deket Hilton. Mereka berdua, suaminya dorong gerobak, istrinya jalan di sampingnya.
Aku tiba-tiba merenung… malu… mereka… dengan segala keterbatasannya… masih bisa tertawa… duh… aku terkadang masih suka mengeluh di tengah ‘kemudahan’ yang aku punya… masih suka ‘marah’ sama Tuhan… masih suka merasa, koq gini sih…. Koq rasanya masalahku kadang gak abis-abis…
Semoga dengan melihat kejadian ini, aku bisa jadi seseorang yang lebih bersyukur…
05.08.05
Story of Sausage
Biarpun Jerman bisa dibilang negara yang terkenal dengan sosisnya, ternyata sejarah menyebutkan justru orang Cina yang pertama kali mengenal sosis. Dan jauh setelah itu, di Babilonia, juga Spartan Zaman Yunani Kuno, sosis udah jadi makanan yang paling digemari, yang disajikan dengan cara digantung di ruangan yang besar.
Tapi, memang tetap, Jerman yang memiliki variasi sosis paling banyak, ada kurang lebih 1500 rasa dan pilihan. Kalau dihitung-hitung, satu orang bisa mengkonsumsi 30 kg sosis per tahun. Selain Jerman, ada Afrika Selatan yang juga punya produksi dan konsumsi sosis yang banyak.
Dan sekitar 1000 tahun yang lalu, di Jerman terkenal dengan sosis jenis The Franconian bratwurst, yang dulu dikonsumsi oleh para ksatria senior. Sekarang, bratwurst ini udah bisa dinikmati di seluruh dunia.
Source:
Let’sCook: The Real Sausage
Chic No. 11-1. 20 Juli – 2 Agustus 2005
Hal. 103
Saturday, August 13, 2005
Five Fabolous Foods
1. Blueberry: mengandung antosianin, zat yang bisa memperlancar aliran darah, serta menyalurkan oksigen dan nutrisi pada kulit. Hasilnya, kulit lebih segar dan lembap alami.
2. Cokelat: zat besi dalam cokelat bisa memperlancar sirkulasi oksigen dan nutrisi dalam darah. Cokelat juga bisa meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi stress. Wajah jadi bebas kerutan dan kulit tampak halus, tanpa titik hitam.
3. Strawberry: Kandungan asam ellagic yang berfungsi sebagai antioksidan bisa menyingkirkan radikal bebas yang merupakan factor utama dalam proses penuaan.
4. Jeruk: Vitamin C adalah produsen kolagen yang membuat kulit tampak muda. Jadi, meskipun berpesta semalam suntuk, wajah bisa tetap segar dan halus.
5. Kacang Brazil: selenium di dalamnya bisa membantu memproduksi enzim dalam liver yang menghilangkan radikal bebas. Benar-benar ‘paspor’ untuk wajah bebas kerutan!
Source:
Rubrik ‘Solusi Sehat’
Cita Cinta No. 15/VI . 21 Juli – 10 Agustus 2005
Hal. 130
Cinta Silver
“… yang paling perih dari sendirian, justru kalau kita lagi tertawa senang, tapi ‘gak ada yang kita ajak tertawa …”
(Cinta Silver)
Story of Ice Cream
Es krim ditemukan pertama kali ditemukan sekitar 3000 tahun yang lalu, di Kerajaan Cina yang mencapur salju dan es dengan wine, buah serta madu.
Ratusan tahun lalu, katanya Raja Charles I Inggris adalah yang pertama kali merasakan hudangan penutup a la koki kerajaan. Bentuknya sendiri seperti bongkahan salju, tapi rasanya lebih creamy. Resep itu sempat ‘gak boleh keluar istana, dan hanya bisa dinikmati sama kerabatnya aja.
Nah, kalau cerita Nero Claudius Caesar, Raja Romawi, dia minta sama budaknya untuk dibawain salju dan es dari pegunungan untuk mendinginkan minuman dari buahnya. Sementara, Marcopolo-lah yang membawa resep minuman yang dibekukan dan dibuat sherbet dari Timur Jauh.
Kalau Popsicle atau es lollipop, ditemukan secara gak sengaja pada tahun 1905, gara-gara seseorang lupa mengangkat batang pengaduknya, sementara larutan air buahnya membeku semalaman.
Source:
Let’sCook: Delicious Ice Cream
Chic No. 10-1. 6 – 8 Juli 2005
hal. 103
[Book Review] Citizen Girl
Emma McLaughlin & Nicola Kraus
Penguin Books, 2004
307 hal.
Satu kata yang bisa gue berikan untuk buku ini, ‘membosankan’. Mungkin gak pas kalo dibilang book review, karena gue gak selesai bacanya… udah keburu bosen duluan.
Ceritanya, tentang Girl, cewek yang kerja di majalah, punya boss yang aneh, yang meskipun Girl udah berusaha sebaik mungkin, sesempurna mungkin, tetap aja, salah dan Doris, bossnya, bukan termasuk orang yang suka dikasih tau kalo dia salah. Dan akhirnya, Girl pun dipecat.
Girl jadi pengangguran, yang kerjanya cuma tidur-tiduran aja di apartementnya. Someday, Jack, adiknya Girl, datang dan atas ‘perintah’ ibunya, ngajak Girl ke ‘Career Days’. Tadinya, Girl udah pesimis bakal dapet kerjaan dengan cara kaya’ gitu. Di sana dia bahkan kenal sama cowok namanya Buster, yang seneng banget sama YGames.
Terus, Girl ketemu sama Guy, pemilik My Company, website yang membahas tentang isu-isu perempuan. Setelah, melewati test, Girl keterima di My Company. Girl dipercaya untuk menangani ‘anak’ My Company, MsMagazine Jadilah, dia mengundang aktivis perempuan, dan pemimpin majalah perempuan termasuk Doris.
Udah.. sampai sini, gue males nerusinnya. Gak tau deh, cara ceritanya rada ngebosenin. Sempet bingung, sebenernya Buster sama Girl itu pacaran gak sih.
Mungkin karena abis baca Bergdorf Blonde yang lucu, begitu baca ini, koq jadi datar banget.
05.08.01
[Movie Review] Madagascar
Pengisi Suara: Ben Stiller, Chris Rock, David Schwimmer, Jada Pinket-Smith
Produksi: Warner Bros
Film ini asli lucu banget. Ceritanya tentang empat sahabat binatang, Alex, si singa (Ben Stiller), Marty , si Zebra (Chris Rock), Melman, jerapah (David Schwimmer) dan Gloria, kuda nil (Jada Pinket-Smith). Mereka berempat ini adalah bintangnya kebun binatang di Central Park Zoo, New York City.
Suatu hari, di ulang tahunnya yang ke 10, Marty tiba-tiba merasa gelisah dengan ‘kehidupannya’ yang begitu-begitu aja di kebun binatang. Penyebabnya secara ‘gak sengaja dia ketemu sekawanan penguin yang mau kabur tapi nyasar di kandang Marty. Penguin itu bilang mereka mau kabur, ngeliat ‘wild life’.
Di pesta yang diadain teman-temannya, Marty made a wish, dia bilang mau liat ‘wild life’. Karuan aja, Alex, Marlen dan Gloria langsung bengong, Marty bilang, kalau dia gak tau, sebenarnya dia itu berkulit hitam dengan garis-garis putih, atau berkulit putih dengan garis-garis hitam. Alex bilang, ngapain mau pergi, sementara di kebun binatang udah enak.
Sewaktu hewan-hewan itu lagi nyenyak tidur, tiba-tiba mereka dikagetin sama Marlen yang bilang kalau Marty hilang. Alex dan Gloria langsung panik. Dan mereka akhirnya nekat kabur untuk mencari Marty.
Sementara itu, Marty lagi menikmati ‘jalan-jalan’nya di kota New York. Dan keempat sekawan itu, gak sadar, kalo mereka bikin orang ketakutan. Akhirnya, mereka berempat berhasil dikepung dan ditangkap lagi. Dan gak hanya mereka, tapi juga penguin-penguin yang sok jagoan itu.
Akhirnya, mereka dibawa dengan kapal laut untuk dipindahkan habitat asal mereka, yaitu Afrika. Di sini, kocak banget, karena penguin-penguin itu melakukan aksi ‘mission impossible’. Dengan gayanya yang professional, mereka keluar dari kotak mereka, lalu masuk ke ruang kemudi dan menyandera nahkodanya. Salah satu dari mereka, diberi tugas untuk memecahkan kode rahasia di komputer.
Karena kapal yang terombang-ambing, kotak tempat ‘mengurung’ Alex, Marty, Marlen dan Gloria jatuh ke lautan. Mereka terpencar-pencar.
Alex duluan yang terdampar di daratan. Dan langsung kaget plus ketakutan ngeliat pohon-pohon, lautan dan sendirian. Terus, disusul sama Marlen yang masih terjebak dalam kotaknya. Lalu Gloria datang. Dan mereka ngeliat Marty lagi main selancar sama lumba-lumba dengan kegirangan.
Marty senang banget akhirnya bisa melihat ‘wild life’ yang dia impikan. Mereka mencoba masuk ke hutan. Alex yang biasa hidup enak, ketakutan sama laba-laba. Mereka pun ketemu dengan penghuni asli hutan itu, sekelompok lemur (mirip-mirip monyet). Lemur ini juga terancam dengan kawanan fousa (kaya’ serigala, tapi lebih jelek). Mereka mencoba memanfaatkan Alex untuk menakuti-nakuti fousa itu. Dan rencananya, setelah itu, Alex akan diusir dari hutan itu.
Keempat sahabat itu gak selalu mempunyai pendapat yang sama. Alex mengajak teman-temannya untuk kembali lagi ke kebun binatang, sementara Marty ingin tinggal di hutan Madagascar. Marlen dan Gloria hanya bisa pasrah melihat pertengkaran kedua temannya. Alex membuat batas daerah Marty dan dirinya. Sementara Marty membuat tempat tidur yang nyaman, Alex, Marlen dan Gloria membuat aksi minta bantuan a la Tom Hanks di Cast Away. Marlen kebagian tugas membuat api dari kayu, Gloria bertugas melambai-lambaikan daun ke udara dan Alex membuat ‘rumah’ dari ranting-ranting. Bola voli merk Wilson di Cast Away, di sini digantikan dengan bola basket merk Spalding Semetara, Marty tidur dengan nyenyak, mereka bertiga masih bersusah payah. Akhirnya, Marlen dan Gloria memilih bergabung dengan Marty, sementara Alex masih mempertahankan gengsinya. Toh, dengan malu-malu, akhirnya Alex ‘menyerah’. Alex datang ke tempat Marty, di sana Gloria dan Marlen sedang bersantai.
Ketika tidur, Alex yang udah lama gak makan daging, mimpi ‘dihujani’ daging (mirip adegan ‘American Beauty’ yang penuh mawar merah), dan secara gak sadar dia menggigit pantat Marty. Kejadian itu terulang lagi, ketika Marty mengadakan pertunjukkan dengan Alex sebagai bintangnya. Alex yang lagi ‘in action’ melihat kelompok lemur, dan teman-temannya seperti sepotong daging. Cakar Alex pun keluar, dan dia melompat ke kerumunan itu, dan kembali menggigit pantat Marty. Kali ini, mereka sadar kalau Alex sedang kelaparan dan langsung semua berlari masuk hutan. Alex langsung menyadari kesalahannya, dan menarik diri dari teman-temannya.
Marty, sahabat yang paling dekat, mencari Alex, tapi Alex tetap tidak mau bertemu dengan temannya itu. Saat itulah, datang lagi kawanan fousa yang hendak memangsa Marty. Marty langsung berteriak minta tolong. Bantuan tak terduga datang dari kelompok penguin yang tiba-tiba datang ke Madagascar juga setelah sebelumnya sempat ‘nyasar’ ke Antartika. (Waktu pertama si penguin ini tiba di Madagascar, ada salah satu yang sibuk mengoles-oles sun block ke badannya). Dan kembali, dengan taktik a la Mission Impossible, penguin-penguin itu beraksi. Alex yang sadar temannya dalam bahaya, keluar dari tempat persembunyian dan berhasil mengusir fousa-fousa itu.
Well, akhirnya persahabatan yang menang. Untuk merayakannya dibikin pesta, dengan penguin-penguin lagi sebagai ‘Event Organizer’-nya. Berhubung gak ada daging sapi, maka si penguin bikin sushi untuk Alex.
Keempat sahabat itu akhirnya ‘berlayar dengan kapal yang dulu mereka tumpangi, malah mereka ‘berdebat’ tentang tempat mana lagi yang bakal mereka kunjungi. Tapi, si penguin-penguin malah tinggal di Madagascar dan lagi asyik duduk berderet sambil berjemur lengkap dengan kacamata hitamnya. Dan dengan cueknya, waktu salah satu penguin nanya, “Should we tell them about the gas?” ‘Pemimpin penguinnya bilang, “Hmmm… no……” sambil lanjut acara berjemurnya….
Film ini lucu, kocak, terutama adegan-adegan penguinnya, meskipun sedikit, tapi tingkah laku mereka yang paling lucu.
05.08.01