[Book Review] Nicola and the Viscount
Nicola and the Viscount
Meg Cabot
Macmillan, 2002
210 hal.
Meg Cabot is one of my favorite writers, dan seneng banget tiba-tiba di milis ada yang jual buku ini. Langsunglah, gue beli. Seperti biasa, covernya sendiri udah lucu dan ‘seger’, dengan dominasi warna pink, dan kembali Meg Cabot cerita tentang ‘putri-putri’an atau berkisar tentang ‘bangsawan’.
Jadi, ceritanya, dengan setting kota London tahun 1808, jaman di mana bangsawan masih berpengaruh banget dan bener-bener jadi warga kelas 1. Tokoh utamanya, Nicola Sparks. Nicola ini anak yatim piatu, orang tuanya yang sebenarnya juga bangsawan, meninggal karena kecelakaan, tapi warisan orang tuanya gak banyak. Jadilah, Nicola termasuk jenis bangsawan atau keturunan ningrat yang ‘miskin’. Gak seperti temen-temennya yang setiap bulan dapet uang saku yang cukup besar, Nicola cuma dapet uang bulanan dari walinya, Lord Renshaw dengan julukan ‘the Grouser’, dalam jumlah yang bisa dibilang kecil.
Nicola ini belajar ya.. kaya’ sekolah kepribadian kali ya… jadi dia harus selalu ‘behave’ di mana pun dia ada. Nicola tinggal sama sahabatnya, Eleanor Sheridan, yang punya kakak cowok yang rada jutek, Nathaniel Sheridan. Suatu hari, Nicola diajak tinggal bareng temennya yang lain, Honoria Bartholomew. Keluarga Bartholomew ini termasuk bangsawan yang kaya. Tentu aja, Nicola mau banget. Tapi, bukan karena keluarga ini kaya banget, melainkan karena Honoria punya kakak yang cakep banget, yang saking cakepnya, Nicola kasih julukan ‘God’ buat Sebastian Bartholomew. Entah kenapa, Nathaniel menanggapi kepindahan Nicola dengan judes dan sinis (apakah ada udang di balik bakwan?)
Sebagai ‘debutante’ alias anak gadis yang lagi abg-abg-nya, Nicola, Eleanor dan Honoria plus abang-abang mereka, sering diundang ke pesta dansa. Dan Nicola selalu ‘meleleh’ kalo dia udah dansa bareng Lord Sebastian.
Masalah dimulai, ketika suatu hari, wali Nicola, Lord Renshaw datang ke rumah keluarga Bartholomew sama anaknya, Harold, the Milkshop. Lord Renshaw bilang ke Nicola untuk menjual Beckwell Abbey karena ada yang mau beli dengan harga tinggi. Karena itu satu-satunya peninggalan orang tuanya yang paling berharga, Nicola menolak mentah-mentah penawaran itu.
Dan Harold, sepupunya itu, entah kenapa jadi tertarik banget sama Nicola, dan bahkan melamarnya. Tentu aja lamaran itu ditolak Nicola, dan tiba-tiba juga Lord Sebastian melamar Nicola, dan lamaran yang satu ini, tentu aja, diterima Nicola dengan hati yang berbunga-bunga.
Tapi, setelah adanya lamaran itu, malah muncul omongan-omongan yang gak enak tentang Lord Sebastian. Tapi, Nicola yang rasanya lagi jatuh cinta berat, gak ngeliat ada hal jelek dari Lord Sebastian. Sampai suatu hari, Nicola melihat sendiri gimana kasarnya Lord Sebastian sama seorang pengemis. Ditambah lagi, Nathaniel menyampaik sebuah berita yang gak mengenakkan tentang keluarga Bartholomew.
Setelah diselidiki, taulah Nicola, kalau pertunangannya itu punya maksud tertentu. Lord Farelly, ayah Lord Sebastian, punya rencana untuk membangun rel kereta api yang melewati Blackwell Abbey. Nicola kaget, dan memutuskan pertunangannya sama Lord Sebastian. Nicola balik lagi ke rumah keluarga Sheridan.
Suatu hari, Nicola terima surat dari Sir Hugh, kekasih Eleanor, yang bilang dia minta tolong untuk nyari surprise present untuk Eleanor. Tapi, ternyata itu bohong, Nicola malah diculik sama Lord Farelly yang kerja sama dengan Lord Renshaw. Nicola ternyata termasuk cewek yang keras kepala. Dalam keadaan diculik pun, dia tetap menolak untuk menjual Blackwell Abbey. Nicola pun dikurung. Untung Harold masih kasihan sama Nicola dan mau bekerja sama dengan Nicola. Nicola minta tolong sama Harold untuk menyampaikan berita penculikannya ini ke Nathaniel.
Akhirnya, Nicola berhasil diselamatkan sama Nathaniel dan Lord Farelly, Lord Sebastian dan Lord Renshaw ditangkap.
Hmm.. ending cerita… bisa ketebak dong… kalo ternyata Nicola gak benar-benar jatuh cinta sama Lord Sebastian, dia cuma cinta buta, silau sama ketampanannya dan sikap Lord Sebastian yang gentle banget. Mungkin Lord Sebastian ini termasuk tipe womanizer kali, ya… dan ternyata, Nicola itu sebenernya lebih suka sama Nathaniel, yang dibalik kejudesan dan kesinisannya itu, ternyata dia ‘cemburu’ sama Nicola yang deket sama Lord Sebastian.
Moral of the story: don’t judge someone by his looks!!
05.08.17
Meg Cabot
Macmillan, 2002
210 hal.
Meg Cabot is one of my favorite writers, dan seneng banget tiba-tiba di milis ada yang jual buku ini. Langsunglah, gue beli. Seperti biasa, covernya sendiri udah lucu dan ‘seger’, dengan dominasi warna pink, dan kembali Meg Cabot cerita tentang ‘putri-putri’an atau berkisar tentang ‘bangsawan’.
Jadi, ceritanya, dengan setting kota London tahun 1808, jaman di mana bangsawan masih berpengaruh banget dan bener-bener jadi warga kelas 1. Tokoh utamanya, Nicola Sparks. Nicola ini anak yatim piatu, orang tuanya yang sebenarnya juga bangsawan, meninggal karena kecelakaan, tapi warisan orang tuanya gak banyak. Jadilah, Nicola termasuk jenis bangsawan atau keturunan ningrat yang ‘miskin’. Gak seperti temen-temennya yang setiap bulan dapet uang saku yang cukup besar, Nicola cuma dapet uang bulanan dari walinya, Lord Renshaw dengan julukan ‘the Grouser’, dalam jumlah yang bisa dibilang kecil.
Nicola ini belajar ya.. kaya’ sekolah kepribadian kali ya… jadi dia harus selalu ‘behave’ di mana pun dia ada. Nicola tinggal sama sahabatnya, Eleanor Sheridan, yang punya kakak cowok yang rada jutek, Nathaniel Sheridan. Suatu hari, Nicola diajak tinggal bareng temennya yang lain, Honoria Bartholomew. Keluarga Bartholomew ini termasuk bangsawan yang kaya. Tentu aja, Nicola mau banget. Tapi, bukan karena keluarga ini kaya banget, melainkan karena Honoria punya kakak yang cakep banget, yang saking cakepnya, Nicola kasih julukan ‘God’ buat Sebastian Bartholomew. Entah kenapa, Nathaniel menanggapi kepindahan Nicola dengan judes dan sinis (apakah ada udang di balik bakwan?)
Sebagai ‘debutante’ alias anak gadis yang lagi abg-abg-nya, Nicola, Eleanor dan Honoria plus abang-abang mereka, sering diundang ke pesta dansa. Dan Nicola selalu ‘meleleh’ kalo dia udah dansa bareng Lord Sebastian.
Masalah dimulai, ketika suatu hari, wali Nicola, Lord Renshaw datang ke rumah keluarga Bartholomew sama anaknya, Harold, the Milkshop. Lord Renshaw bilang ke Nicola untuk menjual Beckwell Abbey karena ada yang mau beli dengan harga tinggi. Karena itu satu-satunya peninggalan orang tuanya yang paling berharga, Nicola menolak mentah-mentah penawaran itu.
Dan Harold, sepupunya itu, entah kenapa jadi tertarik banget sama Nicola, dan bahkan melamarnya. Tentu aja lamaran itu ditolak Nicola, dan tiba-tiba juga Lord Sebastian melamar Nicola, dan lamaran yang satu ini, tentu aja, diterima Nicola dengan hati yang berbunga-bunga.
Tapi, setelah adanya lamaran itu, malah muncul omongan-omongan yang gak enak tentang Lord Sebastian. Tapi, Nicola yang rasanya lagi jatuh cinta berat, gak ngeliat ada hal jelek dari Lord Sebastian. Sampai suatu hari, Nicola melihat sendiri gimana kasarnya Lord Sebastian sama seorang pengemis. Ditambah lagi, Nathaniel menyampaik sebuah berita yang gak mengenakkan tentang keluarga Bartholomew.
Setelah diselidiki, taulah Nicola, kalau pertunangannya itu punya maksud tertentu. Lord Farelly, ayah Lord Sebastian, punya rencana untuk membangun rel kereta api yang melewati Blackwell Abbey. Nicola kaget, dan memutuskan pertunangannya sama Lord Sebastian. Nicola balik lagi ke rumah keluarga Sheridan.
Suatu hari, Nicola terima surat dari Sir Hugh, kekasih Eleanor, yang bilang dia minta tolong untuk nyari surprise present untuk Eleanor. Tapi, ternyata itu bohong, Nicola malah diculik sama Lord Farelly yang kerja sama dengan Lord Renshaw. Nicola ternyata termasuk cewek yang keras kepala. Dalam keadaan diculik pun, dia tetap menolak untuk menjual Blackwell Abbey. Nicola pun dikurung. Untung Harold masih kasihan sama Nicola dan mau bekerja sama dengan Nicola. Nicola minta tolong sama Harold untuk menyampaikan berita penculikannya ini ke Nathaniel.
Akhirnya, Nicola berhasil diselamatkan sama Nathaniel dan Lord Farelly, Lord Sebastian dan Lord Renshaw ditangkap.
Hmm.. ending cerita… bisa ketebak dong… kalo ternyata Nicola gak benar-benar jatuh cinta sama Lord Sebastian, dia cuma cinta buta, silau sama ketampanannya dan sikap Lord Sebastian yang gentle banget. Mungkin Lord Sebastian ini termasuk tipe womanizer kali, ya… dan ternyata, Nicola itu sebenernya lebih suka sama Nathaniel, yang dibalik kejudesan dan kesinisannya itu, ternyata dia ‘cemburu’ sama Nicola yang deket sama Lord Sebastian.
Moral of the story: don’t judge someone by his looks!!
05.08.17
1 Comments:
At 2:06 AM, Anonymous said…
What a great site 2005 subaru outback reviews Cutting off penis infiniti Strippoker ii full old orchard camping sea gate opener Didrex order information online Camp camping Acura cl part Couple murdered in oregon while camping 2005
Post a Comment
<< Home