ceritaceritaku

my stories... my dreams... my imaginations....

Daisypath Ticker

Friday, December 29, 2006

[Book Review] Siapa Bilang Kawin Itu Enak?

Siapa Bilang Kawin Itu Enak?
Tria Barnawi
GPU, September 2006
176 Hal.

Hmmm… bener-bener judul buku yang bikin orang mengerutkan kening? Gimana nggak? Ada beberapa kemungkinan nih.

(1) Kalo dibaca sama orang yang baru mau married, yang terlintas mungkin, “Aduh… ada apa dengan kawin?” Jangan-jangan malah bikin jadi batal kawin atau yaa.. bikin rencana sedikit berantakan karena ‘parno’.

(2) Dibaca sama pengantin baru… jawabannya: “Rasain aja sendiri… Mau tauuuuu aja…”

(3) Pengantin lama… mungkin bilang, “Anak muda… tau apa sih soal kawin?”

Tapi, yang pasti, baca buku ini bikin gue terkikik-kikik sendiri. Gimana nggak… sebagai pengantin baru… gue hanya bisa mengangguk-angguk penuh arti melihat beberapa kemiripan beberapa cerpen dalam buku ini. Koq bisa ya? Ternyata, permasalahan semua orang hampir sama. Seperti dalam cerita “Siapa Bilang Kawin Itu Enak?” Mulai dari ngurusin undangan, didandanin dari subuh, acara adat yang ribet dan lama, plus, acara salam-salaman ke tamu yang banyak – yang belum tentu semuanya kenal.

Buku ini dibagi dalam lima bagian, yang masing-masing menggambarkan fase-fase dalam hubungan antara sepasang kekasih menjelang pernikahan, di awal-awal pernikahan, di tengah-tengah dan ketika ‘kejenuhan’ mulai datang.

Di buku ini, ya.. maklum sih, karena penulisnya perempuan, ‘benar-benar’ menggambarkan sosok perempuan yang emang kadang susah untuk dimengerti. Gimana sensitifnya perempuan untuk masalah-masalah yang sebenernya sepele. Misalnya, berharap si cowok bisa ngerti maksud yang tersirat tanpa harus dikasih penjelasan sama si cewek. Seperti di cerita “Lamarlah Aku Seperti Mereka”.

Tria Barnawi gak hanya berkeluh kesah tentang cowok yang gak peka. Tapi, juga ‘membongkar’ perilaku pengantin baru dalam menyesuaikan diri dengan pasangannya. Kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah ‘mendarah-daging’ jadi hal yang mengganggu ketika sudah menikah. Seperti dalam kisah “Di Kamar Tidur”, menceritakan suami yang protes dengan kebiasaan istrinya yang tidur menghadap tembok. Atau, dalam menyesuaikan diri dengan selera makan pasangan seperti dalam cerita “Ketika Lidah Jadi Masalah”.

Secara keseluruhan, cerita dalam buku ini menarik, menyegarkan. Kalo buat gue, buku ini adalah buku “Men are from Mars, Women are from Venus” dalam bentuk ‘baru’, dalam versi humor. Dan, cukup lengkap menggambarkan kehidupan para pasangan muda. Mau yang ngambek, gregetan, yang sensitif gak jelas, cemburuan, sok romantis… bahkan rasa bosan juga ada…

Di akhir buku ini, gue bahkan bisa tersenyum dan berkata dalam hati, “I’ve been there”… hehehe.. and jadi kawin itu enak gak?

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home