ceritaceritaku

my stories... my dreams... my imaginations....

Daisypath Ticker

Tuesday, December 19, 2006

[Book Review] If Only It Were True

Photobucket - Video and Image Hosting

If Only It Were True (Andai Ia Nyata)
Mark Levy
Gramedia, November 2006
272 Hal.

"Yang akan kukatakan ini tidak mudah dimengerti, mustahil dipahami, tetapi kalau kau bersedia mendengarkan ceritaku, kalau kau mau menaruh keyakinan padaku, barangkali akhirnya kau akan percaya. Dan itu sangat penting karena tanpa kausadari, kau satu-satunya orang di dunia dengan siapa aku dapat berbagi rahasia ini."

Gak akan ada yang bisa percaya kalo manusia bisa jatuh cinta sama hantu. Malah bukan hantu, tapi setengah hantu. Sosok yang belum meninggal, masih koma, tapi udah ‘gentayangan’. Paling nggak, Arthur sendiri yang mengalaminya gak percaya kalau dia bisa melihat ‘makhluk halus’ yang cantik.

Arthur adalah seorang arsitek yang baru pindah apartement, tiba-tiba suatu malam dikagetkan dengan sesosok perempuan yang ‘bertengger’ di lemarinya. Hampir dia kira perempuan itu gila, kalau saja perempuan itu gak cepat-cepat menunjukkan buktinya. Dan, kebalikannya malah Arthur yang dikira gila oleh orang-orang di sekelilingnya karena sering terlihat bicara sendiri.

Perempuan itu, adalah Lauren, seorang calon dokter dengan masa depan yang cemerlang. Sosok yang ceria, penuh percaya diri, giat bekerja dan keras kepala. Di suatu pagi yang menjanjikan keceriaan, dalam perjalanan akhir pekan, Lauren mengalami kecelakaan hebat. Mobilnya hancur, dirinya sempat dinyatakan meninggal, sebelum akhirnya jantungnya tiba-tiba berdenyut kembali.

Serangkaian operasi dijalankan, tapi, malah mengakibatkan koma yang panjang bagi Lauren. Enam bulan Lauren seolah sadar tapi hanya di dalam tubuhnya. Ia ‘berlatih’ untuk berpindah tempat, dan akhirnya sampailah ia ke apartemennya.

Mereka berdua ternyata bisa menjalani pertemanan yang aneh itu. Arthur mulai percaya dengan sosok Lauren. Sampai akhirnya, mereka harus dihadapi pada kenyataan bahwa rumah sakit tidak mau lagi menanggung biaya pengobatan Lauren yang tidak pernah menampakkan kemajuan.

Photobucket - Video and Image Hosting

Photobucket - Video and Image Hosting

Dibantu Paul, rekan sekerjanya, Arthur nekat ‘menculik’ Lauren dari rumah sakit dan membawanya ke rumah masa kecilnya di Carmel.

Di sanalah, sambil mengenang masa kecil dan sosok sang ibu, Arthur menyadari ia mencintai Lauren.

Tapi, gimana selanjutnya? Ketika polisi mencium adanya penculikan di rumah sakti. Apa tetap membiarkan tubuh Lauren terkapar di ruang bawah tanah tanpa perawatan yang berarti, atau mengembalikannya ke rumah sakit? Detik-detik yang berlalu menjadi amat sangat berharga dalam kebersamaan mereka.

Nice love story. Harus segera nonton versi layar lebarnya – Just Like Heaven.

Photo from:
http://www.carmelcalifornia.com/

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home