[Book Review] Sam’s Letters to Jennifer
Sam’s Letters to Jennifer (Surat-Surat Sam untuk Jennifer)
James Patterson
Monica Dwi Chresnayani (Terj.)
Gramedia, November 2006
272 Hal.
James Patterson gak hanya jago ngarang cerita thriller yang sukses bikin jantung pembacanya ikutan dag-dig-dug. Tapi, beliau ini juga punya kemampuan untuk bikin pembacanya mengharu-biru dan berurai air mata.. (Hiperbola mode: On)
Pertama lewat buku Suzanne’s Diary for Nicholas (Buku Harian Suzanne untuk Nicholas), dan sekarang lewat Sam’s Letters to Jennifer (Surat-Surat Sam untuk Jennifer).
Hubungan Jennifer dan Sam, neneknya sangat dekat, terutama karena orang tua Jennifer serta suaminya sudah meninggal. Otomatis, tempatnya curhat hanyalah sang Nenek yang tinggal di Lake Geneva. Setiap musim panas, Jennifer selalu pulang ke rumah Sam yang terletak di tepi danau.
Tapi, musim panas kali ini ternyata bukanlah musim panas yang menyenangkan untuk Jennifer. Sam masuk rumah sakit dan koma. Ketika Jennifer datang ke rumah itu, ada setumpuk surat yang ditujukan untuknya. Surat itu ternyata ditulis oleh Sam.
Surat-surat itu berisi rahasia dari masa lalu Sam yang cukup mengejutkan bagi Jennifer. Surat-surat itu mengubah pandangannya terhadap apa yang ia yakini selama ini. Tapi, Jennifer banyak belajar dari surat-surat itu, terutama tentang cinta. Jennifer berusaha membuka dirinya lagi untuk cinta yang baru.
Seperti kata-kata dari Sam: Cinta tidak pernah mati.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home