1 Bulan Pertama
Sudah satu bulan berlalu sejak pernikahan gue dan bagus. Hmmm… apa yang berbeda? Biasanya tidur sama mama & maya, sekarang tidur sama suami. Berusaha beradaptasi dengan segala kebiasaanya yang selama ini gak gue ketahui.
Di hari-hari pertama, gak berasa kalo kita udah nikah. Masih kaya’ pacaran. Termasuk gaya kita kalo lagi ribut, marahan dan bertengkar.
‘Kegiatan’ baru gue di pagi hari:
- bikin teh
- kalo sempet nyiapin sarapan… tapi, my hubby suka gak mau makan roti, dia maunya nasi!
- Karena suami gue biasanya berangkat siang, jadi gue pergi duluan, gue akan mencium tangan dia, plus pipi kiri-pipi kanan.
‘Kegiatan’ baru di malam hari:
- nyiapin termos untuk minum
- ngeluarin keranjang baju kotor
- ‘ngomel’ kalo kamar berantakan
Pengertian dan sabar.. wuih… itu kali ya, harus diutamain. Kadang banyak kebiasaan dia selama ini yang bikin gue kesel. Begitu juga, dengan kebiaaan lama gue yang kadang bikin suami gue marah. Kadang buntutnya jadi ribut-ribut kecil. Berbesar hati untuk mengakui kesalahan, kadang jadi hal yang sulit, karena meskipun kadang gue belakangan sadar kalo gue salah, gue tetap mau ngambek duluan, berharap suami gue gak panjang keselnya… meskipun kadang gagal..hehehe..
Soal anak.. hmmm.. baru sebulan, udah bolak-balik banyak yang nanya, “Udah hamil belum?” Kadang gue kaget dengan pertanyaan itu, seolah setiap yang abis nikah, ‘dituntut’ untuk segera hamil. Gue gak ngotot untuk segera hamil. Kalau emang gue ‘dinyatakan’ siap dan diberkahi untuk hamil, gue akan sangat bersyukur.
Tapi, satu yang bikin gue nyaman banget. Ketika gue lagi down, ada seseorang yang akan memeluk gue, yang akan menenangkan hati gue.
Orang bilang, pengantin baru yang usianya belum lewat 40 hari, masih akan berasa manis seperti madu, tapi setelah lewat… hmmm… barulah dimulai ‘kehidupan baru’ yang sebenarnya.
Gue selalu berdoa, semoga rumah tangga gue selalu berada dalam keadaan penuh cinta kasih, kedamaian, ketenangan dan kasih sayang…
4 Comments:
At 6:05 PM, "emas indri" said…
wakakaaaa......semua serba baru....
btw masalah kita sama Rin....kekekeee
At 3:22 PM, Anonymous said…
Tambahan masukan buat bujangan yg masih mikir2 tentang langkah ke pelaminan :-D
Semoga makin lancar langkah ke depan. Go girl....!
At 6:02 AM, Unknown said…
Pernikahan itu bisa seperti surga bisa juga seperti neraka. Ujian pernikahan seumur hidup. Di bawahnya ranjau-ranjau api selalu membara dan siap melumat siapa pun yang tiada waspada. Selamat menikmati usia pernikahan yang masih seumur jagung. Saya udah lima tahun menikah.
At 3:39 PM, Unknown said…
Basicaly, pemahaman atas ajidiri akan hakikat seorang manusia yakni sbg khalifah filardhi yg mana manusia diciptakan utk melaksanakan dan menjalankan suatu tatanan kebaikan dimuka bumi bukan malah merusak dan menjadi seorang pecundang yg mana selalu membuat kerusakan atas suatu hukum alam yg berlaku,lantas kaidah suatu konsep kehidupan semua ttg kejadian terbentuknya alam berikut aturan hukumnya sdh terpaparkan dlm lauh mahfuz yakni pada kitab2 Allah SWT, mulai dari taurat zabur injil sampe yg plg up to date yakni alqur'anul kareem.
Bahkan dalam hukum perkawinan versi kehidupan ini sampe terbentuknya gumpalan darah dlm rahim seorang wanita dan ditiupkannya ruh pada janin setelah kehamilan mencapai 120 hari pun semua tertuliskan pada Al-Quran.
Back to the topic, seperti yang kita ketahui pada dasarnya manusia itu sungguh sangat sempurna dan ditinngikan atas derajatnya dari makhluk2 yg lain bahkan malaikat sendiripun diminta olehNYA supaya bersujud kpd Adam AS manusia pertama atau bapak dari semua manusia yg smpe sejauh ini berkembang dan terus berkembang, artinya pada satu tingkatan hanya manusia yg sholeh dan berimanlah yg pantas untuk mendapatkan atas suatu gelar the perfecteds dan tidak berlaku pada a loser.
so apapun atas semua yg berkaitan dgn kehidupan ini entah itu mencakup bab hablum minnanas yakni hakekat makhluk sosial dlm suatu komunitas entah itu dalam etika berkeluarga, etika bertetangga, etika bersahabat, maupun etika bermasyarakat itu harus mengacu pada konsep aturan baku/fixed, kebetulan saya sbg seorang moslem maka konteks rumusan akan akidah dan kaidah haruslah sesuai dalam paparan yg termaktub pada Alquran dan Hadist Shahih.
Jadi saya kira perkawinan itu akan menjadi lebih berkualitas apabila sisi baik pada otak kiri manusia bisa berfungsi.
seperti contoh adanya suatu kontrol atas syahwat jiwa dan syahwat bathin.
syahwat jiwa bisa dikelompokkan atas rasa egoisme,emosi,dan komunikasi sedangkan syahwat biologis yakni nafsu sexual,dan nafsu kepuasan bathin entah itu sanjungan, perhatian maupun rayuan.
Saya kira cukupkan atas suatu ilmu soal bab hakikat dan tujuan manusia itu ada dan knp manusia itu hidup dibumi. maka apapun segala bentuk rintangan dan halangan dlm sebuah cerita kehidupan itu tidak akan menjadi hal yg berat. yg penting dan perlu digaris bawahi disini adalah kodrat seorang manusia itu diciptakan berpasang2an, Ingat cobaan manusia dlm berumah tangga adalah BERSELINGKUH DAN MEMUASKAN HASRAT KEBINATANGANNYA SMPE TIADA UJUNG, yg lebih celaka lagi adalah berzinah dgn istri orang lain itu yg dilakukan oleh golongan kaum
kuffar dan akan dilipatkan adzabnya pada siksa kubur dan siksa akhirat. Naudzubillahimindzalik.
Akhir kata keep on moving, positive thinking dan survive dlm menjalani kehidupan berumah tangga maka itu salah satu bekal dalam bahtera dalam mengarungi samudra rumah tangga dan tetapkan hati utk selalu berdoa supaya kita diberikan selalu petunjuk sbg pemeran istri yang soleha dalam drama rumah tangga yg fana ini. saya kira itu saja sebenarnya masih banyak lagi yg perlu saya paparkan but I should be getting activities, mhn maaf wassalam
Post a Comment
<< Home