[Book Review] Puteri Sirkus dan Lelaki Penjual Dongeng
Puteri Sirkus dan Lelaki Penjual Dongeng (The Ringmaster’s Daughter)
Jostein Gaarder
A. Rahartati Bambang (Pentj.)
Mizan – Cet. I, Maret 2006
Akhirnya, aku bisa tuntas juga baca salah satu buku Jostein Gaarder. Setelah Dunia Sophie dan The Orange Girl hanya dibaca separuh dan menjadi penghuni setia lemari buku.
Cerita di buku ini sendiri lumayan unik, tentang Petter, si Laba-Laba. Dari kecil, Petter udah penyindiri. Dia lebih suka nyiptain permainan sendiri dalam bayangannya, dibanding main sama temen-temen sebayanya. Imajinasinya bisa jadi lebih asyik dari pada dia harus ikut main secara langsung.
Sampai gede pun, dia masih sering bikin dongeng, dan Petter seolah gak pernah kehabisan ide. Kalo mau, Petter bisa jadi penulis dan pendongeng yang hebat. Tapi, sayangnya, dia lebih milih jadi orang di belakang layar. Someday, Petter butuh uang, dan dia ngejual ide-ide tulisannya ke penulis yang lagi buntu ide. Sampai akhirnya terbentuklah ‘jaring rahasia’, antara Petter dan penulis-penulis.
Tapi, suatu saat, rahasia ini mulai tercium, penulis-penulis mulai saling curiga dan Petter harus cari cara untuk lepas dari jaring yang udah dia ciptain sendiri. Sampai akhirnya, justru di saat itu dia menemukan sesuatu yang tidak terduga.
Kalau biasanya baca buku Jostein Gaarder (terutama Dunia Sophie) aku gak ngerti, (sumpah… bingung banget…), tapi kali ini… yahh… lumayan rada nyambung deh… karena isinya memang gak ‘njelimet banget. Dan, terpukau baca dongeng-dongeng ciptaan Petter yang unik.
06.04.07
Photo source: Mizan
Jostein Gaarder
A. Rahartati Bambang (Pentj.)
Mizan – Cet. I, Maret 2006
Akhirnya, aku bisa tuntas juga baca salah satu buku Jostein Gaarder. Setelah Dunia Sophie dan The Orange Girl hanya dibaca separuh dan menjadi penghuni setia lemari buku.
Cerita di buku ini sendiri lumayan unik, tentang Petter, si Laba-Laba. Dari kecil, Petter udah penyindiri. Dia lebih suka nyiptain permainan sendiri dalam bayangannya, dibanding main sama temen-temen sebayanya. Imajinasinya bisa jadi lebih asyik dari pada dia harus ikut main secara langsung.
Sampai gede pun, dia masih sering bikin dongeng, dan Petter seolah gak pernah kehabisan ide. Kalo mau, Petter bisa jadi penulis dan pendongeng yang hebat. Tapi, sayangnya, dia lebih milih jadi orang di belakang layar. Someday, Petter butuh uang, dan dia ngejual ide-ide tulisannya ke penulis yang lagi buntu ide. Sampai akhirnya terbentuklah ‘jaring rahasia’, antara Petter dan penulis-penulis.
Tapi, suatu saat, rahasia ini mulai tercium, penulis-penulis mulai saling curiga dan Petter harus cari cara untuk lepas dari jaring yang udah dia ciptain sendiri. Sampai akhirnya, justru di saat itu dia menemukan sesuatu yang tidak terduga.
Kalau biasanya baca buku Jostein Gaarder (terutama Dunia Sophie) aku gak ngerti, (sumpah… bingung banget…), tapi kali ini… yahh… lumayan rada nyambung deh… karena isinya memang gak ‘njelimet banget. Dan, terpukau baca dongeng-dongeng ciptaan Petter yang unik.
06.04.07
Photo source: Mizan
2 Comments:
At 2:17 AM, "emas indri" said…
wah...gw paling suka tu Dunia sophie(gw takjub sama point of view penceritaannya), trus misteri solitaire-lumayan, tapi klo yg ini...bener bagus??
At 6:35 AM, Anonymous said…
Very cool design! Useful information. Go on! » » »
Post a Comment
<< Home