Ketika Ramadhan Berakhir
Besok,
Bulan Ramadhan berakhir
Tiba-tiba,
Terbersit tanya di hati,
‘Sudah sempurnakah ibadahku kali ini?’
Tak perlu menunggu lama,
Hati kecilku sendiri yang menjawab
‘Ibadahmu belum sempurna… belum ada apa-apanya!’
Astaghfirullah,
Sekali lagi,
Ramadhan terlewati begitu saja
Aku sudah menyia-nyiakan
Bulan yang penuh berkah ini, Ya Allah
Tanpa tadarus,
Tanpa tarawih,
Tanpa dzikir,
Sholat lima waktu yang seadanya,
Sedekah yang sedikit,
Puasa yang tidak sempurna
Aku jadi ingat
‘Perjalanan’ku selama sebulan ini
Masih banyak kekhilafan
Yang tak bisa kutahan
Sesekali masih kubergunjing,
Sesekali masih kuberbohong,
Sesekali masih tak bisa kutahan emosi
Sesekali masih kumengeluh, “Perutku krucuk… krucuk…”
Sesekali masih kumengeluh, “Tenggorokanku kering”
Sesekali masih kurasa malas
Sesekali masih kumerutuk dalam hati,
“Duh, tinggal berapa hari lagi, sih puasa…?”
Astaghfirullah…
Lupa aku akan janji
Di awal Ramadhan
Janji untuk beribadah
Dengan lebih baik
Malu aku
Sudah bertanya
Tentang kesempurnaan ibadahku
Malu aku
Menyongsong 1 Syawal
Malu aku
Merasa berhak
Memperoleh kemenangan
Lagi-lagi,
Terucap doa di hati,
“Ya Allah, jangan jadikan ini adalah Ramadhan terakhir bagiku”
“Ya Allah, ijinkan aku bertemu Ramadhan lagi”
05.11.01
Bulan Ramadhan berakhir
Tiba-tiba,
Terbersit tanya di hati,
‘Sudah sempurnakah ibadahku kali ini?’
Tak perlu menunggu lama,
Hati kecilku sendiri yang menjawab
‘Ibadahmu belum sempurna… belum ada apa-apanya!’
Astaghfirullah,
Sekali lagi,
Ramadhan terlewati begitu saja
Aku sudah menyia-nyiakan
Bulan yang penuh berkah ini, Ya Allah
Tanpa tadarus,
Tanpa tarawih,
Tanpa dzikir,
Sholat lima waktu yang seadanya,
Sedekah yang sedikit,
Puasa yang tidak sempurna
Aku jadi ingat
‘Perjalanan’ku selama sebulan ini
Masih banyak kekhilafan
Yang tak bisa kutahan
Sesekali masih kubergunjing,
Sesekali masih kuberbohong,
Sesekali masih tak bisa kutahan emosi
Sesekali masih kumengeluh, “Perutku krucuk… krucuk…”
Sesekali masih kumengeluh, “Tenggorokanku kering”
Sesekali masih kurasa malas
Sesekali masih kumerutuk dalam hati,
“Duh, tinggal berapa hari lagi, sih puasa…?”
Astaghfirullah…
Lupa aku akan janji
Di awal Ramadhan
Janji untuk beribadah
Dengan lebih baik
Malu aku
Sudah bertanya
Tentang kesempurnaan ibadahku
Malu aku
Menyongsong 1 Syawal
Malu aku
Merasa berhak
Memperoleh kemenangan
Lagi-lagi,
Terucap doa di hati,
“Ya Allah, jangan jadikan ini adalah Ramadhan terakhir bagiku”
“Ya Allah, ijinkan aku bertemu Ramadhan lagi”
05.11.01
2 Comments:
At 6:19 PM, ime' said…
gue selalu suka dengan bulan ramadhan di Indonesia. kenapa gue suka ? karena gue suka dengan iklan2 yang biasa ditayangin. lebih baik dan lebih sopan.
gue juga suka pesan moralnya.
1. hargailah pembantu kamu (kalo' memang punya :D)
2. hargailah orang miskin, bantu sebisa kamu
3. sempatkanlah berbuka puasa bersama keluarga, eratkanlah itu di bulan puasa
4. ibadahlah bersama-sama
5. banyak2lah mendekatkan diri pada Tuhan
tapi satu pertanyaan gue, apakah itu hanya berhenti di bulan Ramadhan ? Kenapa nggak setiap bulan, kita berbuat seperti kita berbuat di bulan Ramadhan ? (yah, nggak perlu puasa tiap hari lah :D). supaya kita bisa terbiasa di bulan2 lainnya, sehingga kita bisa melakukan lebih baik di bulan Ramadhan selanjutnya. Itu jika, Tuhan mengijinkan :)
selamat hari lebaran, maap komennya panjang. lagi gatel aja pengen cerita :)
At 7:44 PM, Anonymous said…
salam kenal :)
boleh kenalan ga?
Post a Comment
<< Home