[Book Review] Perempuan Hujan
Perempuan Hujan
Fira Basuki
162 hal.
Gagas Media (Cet. I, September 2005)
Ini adalah kumpulan cerpen kedua Fira Basuki setelah Alamak!, berkisah tentang perempuan yang dilihat dari berbagai sudut – ketika ia gembira, bahagia bahkan saat sedih dan kehilangan – di antara cinta, harta dan pria di sekitar mereka
Di sebagian besar cerita di awal buku ini, bercerita tentang kesedihan perempuan karena cinta yang ‘terlarang’, tentang perempuan yang harus memendam perasaan, mengalah dan berusahan berdamai dengan hatinya sendiri karena mencintai pria yang sudah berkeluarga. Di akhir cerita, sebagian besar perempuan ini menderita, entah menjadi gila, mati karena bunuh diri atau ditangkap polisi karena membunuh, tengoklah cerita ‘Antara Dua’, ‘Beauty ‘n the Bast’, ‘Bunga Bau’ atau ‘Fur’.
Lain lagi cerita tentang perempuan yang mendambakan cinta, tapi lagi-lagi tidak kesampaian. Kali ini mereka mencintai pria yang masih lajang, seperti dalam cerita ‘Perempuan Hujan’ dan ‘Pria Tampan’.
Satu cerita yang berbeda, yaitu tentang rasa penasaran perempuan terhadapa surat dari mendiang suaminya untuk putrinya dalam ‘Kejutan Ayah’.
Fira Basuki juga tidak lupa menampilkan sisi genit dan sexy seorang perempuan dalam cerita ‘Sexy Sharon’ dan ‘Sepatu Sharon’.
Cerita yang perempuan yang rindu terhadap sang kekasih, tertuang dalam ‘Surat Darurat’, yang bisa membuat kita tersenyum.
Cerita-cerita Fira Basuki bisa jadi akrab dengan kita, realita yang ada, di mana terkadang di balik senyum dan gemerlap seorang perempuan, tersimpan kesedihan dan derita.
05.10.16
Fira Basuki
162 hal.
Gagas Media (Cet. I, September 2005)
Ini adalah kumpulan cerpen kedua Fira Basuki setelah Alamak!, berkisah tentang perempuan yang dilihat dari berbagai sudut – ketika ia gembira, bahagia bahkan saat sedih dan kehilangan – di antara cinta, harta dan pria di sekitar mereka
Di sebagian besar cerita di awal buku ini, bercerita tentang kesedihan perempuan karena cinta yang ‘terlarang’, tentang perempuan yang harus memendam perasaan, mengalah dan berusahan berdamai dengan hatinya sendiri karena mencintai pria yang sudah berkeluarga. Di akhir cerita, sebagian besar perempuan ini menderita, entah menjadi gila, mati karena bunuh diri atau ditangkap polisi karena membunuh, tengoklah cerita ‘Antara Dua’, ‘Beauty ‘n the Bast’, ‘Bunga Bau’ atau ‘Fur’.
Lain lagi cerita tentang perempuan yang mendambakan cinta, tapi lagi-lagi tidak kesampaian. Kali ini mereka mencintai pria yang masih lajang, seperti dalam cerita ‘Perempuan Hujan’ dan ‘Pria Tampan’.
Satu cerita yang berbeda, yaitu tentang rasa penasaran perempuan terhadapa surat dari mendiang suaminya untuk putrinya dalam ‘Kejutan Ayah’.
Fira Basuki juga tidak lupa menampilkan sisi genit dan sexy seorang perempuan dalam cerita ‘Sexy Sharon’ dan ‘Sepatu Sharon’.
Cerita yang perempuan yang rindu terhadap sang kekasih, tertuang dalam ‘Surat Darurat’, yang bisa membuat kita tersenyum.
Cerita-cerita Fira Basuki bisa jadi akrab dengan kita, realita yang ada, di mana terkadang di balik senyum dan gemerlap seorang perempuan, tersimpan kesedihan dan derita.
05.10.16
0 Comments:
Post a Comment
<< Home