[Book Review] Test Pack
Test Pack
Ninit Yunita
230 hal
Gagas Media (Cet. I, September 2005)
Pertama kali baca judulnya, sempet mikir, apakah ini cerita tentang dua anak muda yang ‘kebablasan’ dan akhirnya hamil? Ternyata gak… terus terang, novel ini punya arti yang ‘dalem’ banget (setidaknya ini menurut pendapat pribadiku).
‘Test Pack’ bercerita tentang pasangan suami istri, Tata, seorang pengacara dan Rahmat, seorang psikolog. Mereka berdua sudah menikah selama 7 tahun, tapi belum dikaruniai anak. Tata, seolah jadi ‘terobsesi’ dengan keinginannya untuk memiliki anak, sampai-sampai dia punya kebiasaan untuk mengecek kehamilan dengan test pack setiap sebulan sekali. Begitu besar keinginan Tata untuk memberikan anak kepada Rahmat, membuat dia jadi sensitive dengan hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan di sekitarnya, malah jadi sewot ketika kucing tetangga pun hamil.
Rahmat berusaha menjadi suami yang tegar dan menjadi pendorong semangat bagi istrinya. Bagi Rahmat, biar pun Tata tidak bisa hamil, dia akan tetap menerima Tata apa adanya.
Tapi, gimana saat keadaan berbalik? Gimana kalau ternyata Rahmat yang infertile? Bisakah Tata berbesar hati seperti yang selama ini Rahmat lakukan?
Di sinilah sebuah komitmen diuji. Sanggupkah seseorang menerima ‘cacat’ dari seseorang yang dia cintai?
‘Test Pack’ disajikan dengan bahasa yang santai dan ceria. Bahkan dalam bagian-bagian yang ‘sedih’ pun, gak menjadikan novel ini seperti telenovela yang mendayu-dayu. Banyak kalimat-kalimat bagus yang bisa jadi renungan (atau contekan buat ngerayu?? Hehehe…)
Paling tidak, novel ini bisa membuat kita merenung atau sedikit evaluasi tentang hubungan kita dengan pasangan, seberapa jauh kita bisa memegang komitmen kita.
05.10.06
Ninit Yunita
230 hal
Gagas Media (Cet. I, September 2005)
Pertama kali baca judulnya, sempet mikir, apakah ini cerita tentang dua anak muda yang ‘kebablasan’ dan akhirnya hamil? Ternyata gak… terus terang, novel ini punya arti yang ‘dalem’ banget (setidaknya ini menurut pendapat pribadiku).
‘Test Pack’ bercerita tentang pasangan suami istri, Tata, seorang pengacara dan Rahmat, seorang psikolog. Mereka berdua sudah menikah selama 7 tahun, tapi belum dikaruniai anak. Tata, seolah jadi ‘terobsesi’ dengan keinginannya untuk memiliki anak, sampai-sampai dia punya kebiasaan untuk mengecek kehamilan dengan test pack setiap sebulan sekali. Begitu besar keinginan Tata untuk memberikan anak kepada Rahmat, membuat dia jadi sensitive dengan hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan di sekitarnya, malah jadi sewot ketika kucing tetangga pun hamil.
Rahmat berusaha menjadi suami yang tegar dan menjadi pendorong semangat bagi istrinya. Bagi Rahmat, biar pun Tata tidak bisa hamil, dia akan tetap menerima Tata apa adanya.
Tapi, gimana saat keadaan berbalik? Gimana kalau ternyata Rahmat yang infertile? Bisakah Tata berbesar hati seperti yang selama ini Rahmat lakukan?
Di sinilah sebuah komitmen diuji. Sanggupkah seseorang menerima ‘cacat’ dari seseorang yang dia cintai?
‘Test Pack’ disajikan dengan bahasa yang santai dan ceria. Bahkan dalam bagian-bagian yang ‘sedih’ pun, gak menjadikan novel ini seperti telenovela yang mendayu-dayu. Banyak kalimat-kalimat bagus yang bisa jadi renungan (atau contekan buat ngerayu?? Hehehe…)
Paling tidak, novel ini bisa membuat kita merenung atau sedikit evaluasi tentang hubungan kita dengan pasangan, seberapa jauh kita bisa memegang komitmen kita.
05.10.06
1 Comments:
At 5:23 PM, Anonymous said…
Wonderful and informative web site.I used information from that site its great.
» »
Post a Comment
<< Home