[Book Review] My Two Lovers
My Two Lovers
Syafrina Siregar
GPU – April 2006
232 Hal.
Mencintai seseorang adalah sesuatu yang indah. Tapi, apa jadinya jika seseorang yang kita cintai justru lebih memilih orang lain, atau, tidak berani mengungkapkan perasaan yang sebenarnya.
Mungkin seperti itulah yang dialami oleh ketiga tokoh dalam novel ini.
Nena, satu-satunya perempuan yang jadi titik sentral di novel ini. Persahabatannya dengan Rashed ternyata berkembang menjadi sebuah cinta. Nena mencintai Rasheed dalam setiap hembusan nafasnya, begitu yang ditulis Nena dalam diary-nya. Mereka berkenalan via internet. Secara kebetulan, Nena ditugaskan ke Singapura, dan bertemulah mereka di sana. Tapi, sikap Rasheed justru membuat Nena jadi terombang-ambing. Meskipun sedih, sakit hati, Nena tetap yakin, kalau Rasheed adalah jodohnya.
Sementara itu, Rasheed ingin tetap menjaga hubungan mereka sebatas sahabat, meskipun pelan-pelan dia sendiri mulai suka sama Nena. Tapi, latar belakang budaya mereka yang berbeda, membuat Rasheed gak berani maju untuk memperjelas hubungannya sama Nena.
Lalu, ada lagi tokoh Deni. Deni adalah teman sekantor Nena yang ditugaskan bareng ke Singapura. Dengan alasan ‘menjaga Nena’, Deni minta sama atasannya untuk bisa satu apartemen dengan Nena. Deni sendiri memendam perasaan sama Nena. Tapi, sayang, meskipun Nena tahu itu, Nena sudah memberikan hatinya untuk Rasheed.
Nena dihadapkan pada kenyataan, kalau cintanya dengan Rasheed akan sulit untuk bersatu. Rasheed, juga harus menerima kenyataan, kalau budayanya ‘mengharuskan’ dia memilih jodoh yang ‘ditawarkan’ orang tuanya. Dan Deni, masih tetap berusaha mendapatkan hati Nena.
Pada akhirnya, cinta memang harus memilih, maju terus berjuang demi cinta tapi kehilangan jadi diri, atau memilih bersama orang lain yang sebenarnya tidak kita cintai.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home