The Secret Life of Bees
The Secret Life of Bees
Sue Monk Kidd
Review, 2005
376 Hal.
Lily Melissa Owen, gadis berusia empat belas tahun, ‘dipaksa’ percaya kalau dia sudah membunuh ibunya. Dia tinggal bersama T.Ray, ayah yang katanya tidak pantas dipanggil ‘Daddy’ dan Rosaleen, pengasuhnya yang berkulit hitam. Ketika itu, orang-orang Negro masih sering diintimidasi oleh orang berkulit putih.
Suatu hari, ketika Lily sedang berjalan-jalan ke kota bersama Rosaleen, sekelompok pria kulit putih mengejek Rosaleen. Rosaleen marah dan meludah ke salah satu sepatu para pengejeknya. Tentu saja orang-orang kulit putih itu marah, Rosaleen dipenjara, Lily juga ikut masuk penjara, tapi langsung dibebaskan. T Ray marah besar. Di penjara, Rosaleen pun tidak aman, dia dipukuli karena tidak mau minta ma’af dan harus masuk rumah sakit.
Sementara itu, Lily yang sudah tidak tahan dengan kelakuan ayahnya, nekat kabur dari rumah. Berbekal beberapa barang peninggalan ibunya, yaitu foto sang ibu dan gambar Bunda Maria berkulit hitam, Lily pergi dari rumah dan dia juga berhasil ‘mengeluarkan’ Rosaleen dari rumah sakit.
Tujuannya adalah ke Tiburon, nama kota yang tertulis di belakan gambar Bunda Maria. Secara tidak sengaja, ketika Lily berada di sebuah toko, ia melihat toko itu menjual madu dengan gambar Bunda Maria yang sama dengan yang ia miliki. Dari penjaga toko itu, ia pun sampai di rumah Bortwright Bersaudara – August yang bijak, June yang temperamental, dan May yang perasa. Ketiga saudara itu punya peternakan lebah dan memproduksi madu.
Lily terpaksa harus berbohong agar ia dan Rosaleen bisa tinggal di rumah mereka. Lily diajar cara merawat lebah.
Selama tinggal di sana, akhirnya terjawablah misteri kematian ibunya. Dan apa hubungan ibunya dengan gambar Bunda Maria yang dimilikinya.
Kekecewaan, kesedihan dan kegembiraan jadi satu dalam novel ini. Lily yang polos ‘dipaksa’ untuk jadi dewasa demi mencari tahu apa yang selama ini menjadi pertanyaan. Lily belajar tentang menerima dan berdamai dengan perasaan benci terhadap ibunya yang sempat muncul ketika ia mengetahui kebenaran. Ia juga belajar menerima kenyataan atas ‘tuduhan’ membunuh ibunya yang sering dilontarkan T. Ray. Dan juga ia belajar tentang cinta tanpa memandang warna kulit.
06.02.13
Sue Monk Kidd
Review, 2005
376 Hal.
Lily Melissa Owen, gadis berusia empat belas tahun, ‘dipaksa’ percaya kalau dia sudah membunuh ibunya. Dia tinggal bersama T.Ray, ayah yang katanya tidak pantas dipanggil ‘Daddy’ dan Rosaleen, pengasuhnya yang berkulit hitam. Ketika itu, orang-orang Negro masih sering diintimidasi oleh orang berkulit putih.
Suatu hari, ketika Lily sedang berjalan-jalan ke kota bersama Rosaleen, sekelompok pria kulit putih mengejek Rosaleen. Rosaleen marah dan meludah ke salah satu sepatu para pengejeknya. Tentu saja orang-orang kulit putih itu marah, Rosaleen dipenjara, Lily juga ikut masuk penjara, tapi langsung dibebaskan. T Ray marah besar. Di penjara, Rosaleen pun tidak aman, dia dipukuli karena tidak mau minta ma’af dan harus masuk rumah sakit.
Sementara itu, Lily yang sudah tidak tahan dengan kelakuan ayahnya, nekat kabur dari rumah. Berbekal beberapa barang peninggalan ibunya, yaitu foto sang ibu dan gambar Bunda Maria berkulit hitam, Lily pergi dari rumah dan dia juga berhasil ‘mengeluarkan’ Rosaleen dari rumah sakit.
Tujuannya adalah ke Tiburon, nama kota yang tertulis di belakan gambar Bunda Maria. Secara tidak sengaja, ketika Lily berada di sebuah toko, ia melihat toko itu menjual madu dengan gambar Bunda Maria yang sama dengan yang ia miliki. Dari penjaga toko itu, ia pun sampai di rumah Bortwright Bersaudara – August yang bijak, June yang temperamental, dan May yang perasa. Ketiga saudara itu punya peternakan lebah dan memproduksi madu.
Lily terpaksa harus berbohong agar ia dan Rosaleen bisa tinggal di rumah mereka. Lily diajar cara merawat lebah.
Selama tinggal di sana, akhirnya terjawablah misteri kematian ibunya. Dan apa hubungan ibunya dengan gambar Bunda Maria yang dimilikinya.
Kekecewaan, kesedihan dan kegembiraan jadi satu dalam novel ini. Lily yang polos ‘dipaksa’ untuk jadi dewasa demi mencari tahu apa yang selama ini menjadi pertanyaan. Lily belajar tentang menerima dan berdamai dengan perasaan benci terhadap ibunya yang sempat muncul ketika ia mengetahui kebenaran. Ia juga belajar menerima kenyataan atas ‘tuduhan’ membunuh ibunya yang sering dilontarkan T. Ray. Dan juga ia belajar tentang cinta tanpa memandang warna kulit.
06.02.13
1 Comments:
At 9:24 PM, "emas indri" said…
RAS...
ceritanya bikin sedih ngga???
aku lg pengen hepi2 neh.
Post a Comment
<< Home