ceritaceritaku

my stories... my dreams... my imaginations....

Daisypath Ticker

Saturday, August 19, 2006

[Book Review] The Ivy Chronicles

The Ivy Chronicles

Karen Quinn
C| Publishing, Cet. I – Juni 2006
446 Hal.


Hidup Ivy Ames hancur dalam satu hari. Dijegal rekan kerjanya sendiri hingga akhirnya dipecat, dan ketika tiba di rumah, Ivy mendapati suaminya sedang berselingkuh dengan istri orang yang membuatnya dipecat!

Tanpa pekerjaan, tanpa suami, dan hanya mengandalkan uang pesangon yang semakin menipis, Ivy harus meninggalkan kehidupannya yang mewah. Ia harus pindah dari kawasan elit ke daerah pinggiran, ia harus memindahkan sekolah anak-anaknya.

Untung ada Faith, sahabatnya yang selalu setia memberi pandangan yang menguatkan Ivy. Ivy membuka usaha konsultasi untuk orang tua yang ingin memasukkan anak-anak mereka ke taman kanak-kanak pilihan. Mau masuk TK aja butuh konsultasi? Well, para orang tua yang kaya raya itu, gak mau anak-anak mereka masuk ke TK lapis kedua apalagi lapis ketiga. Anak-anak mereka harus masuk ke TK yang bisa jadi jalur masuk ke perguruan tinggi favorit!!

Dan jadi konsultan itu, gak semudah bayangan Ivy. Para orang tua itu punya keinginan yang kadang gak melihat kondisi anak mereka yang sebenarnya. Orang tua yang menganggap anak mereka serba sempurna. Belum lagi, anak-anak mereka yang kadang susah banget diaturnya. Belum lagi acara suap-menyuap dengan jumlah uang yang menggiurkan, uang dengan jumlah yang bisa mengembalikan Ivy dan anak-anaknya ke kehidupan mereka yang dulu.

Gak hanya pusing memikirkan usaha konsultasinya, Ivy juga terlibat cinta lokasi dengan dua orang pria, tetangga barunya. Satu pria yang usianya jauh lebih muda dari Ivy – Philip - seorang penulis yang katanya membuat Ivy jadi sumber insipirasinya. Satu lagi, pria pemilik toko roti, Michael, yang dewasa, yang membuat Ivy jadi lebih nyaman.

Ceritanya sendiri cukup menyegarkan, tentang perjuangan seorang single mom. Tapi… hmm… ending-nya, Hollywood banget… Waktu Ivy mau ngomong ke Michael yang marah, pengunjung toko roti itu ikut-ikutan kasih semangat, ikut-ikutan ngomporin Ivy. Duh… jadi gak romantis gitu… Ya, seperti di film-film komedi romantis itu. Ketika semua orang harus ‘terlibat’ dalam urusan percintaan mereka. Mm… kaya’ Failure to Launch.. itu film terakhir yang aku tonton dengan adegan mirip dengan kisah Ivy.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home